Mohon tunggu...
Diva roviqo
Diva roviqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - ;)))

awali harimu dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Mengalami Gangguan Membaca? Yuk, Kenali Gangguan Membaca

13 April 2021   23:16 Diperbarui: 14 April 2021   13:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan ketiga adalah kemampuan naratif. Kemampuan ini sering dikenal dengan kemampuan bercerita dan mendongeng, karena kemampuan ini merupakan kemampuan untuk medeskripsikan suatu peristiwa dan memahami cerita. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah bermain peran, melontarkan pertanyaan saat membaca buku, dan mendorong mereka untuk bercerita.

Dengan mengetahui dan menerapkan kemampuan diatas cukup bagi orang tua untuk meminimalisir keterlambatan perkembangan membaca bagi anak usia dini. Seandainya orang tua kurang menerapkan kemampuan pra – membaca pada anak dapat mengakibatkan dileksia. Sebenarnya penyebab dari gangguan dileksia banyak antara lain seperti,

  • Faktor keturunan atau genetik. Banyak orang tua kurang menyadari faktor genetic atau keturunan. Terkadang ada saja orang tua tidak mau mengakui faktor keturunan dengan alas an malu atau gengsi.
  • Faktor anatomi otak. Kelainan pada perkembangan fungsi otak dapat memicu terjadinya disleksia pada anak.
  • Ketidakmampuan otak kiri untuk mengeja, membaca dan menulis.
  • Kesulitan mengolah fonem.
  • Kelahiran prematur atau berat lahir rendah. Anak yang lahir prematur dengan berat lahir rendah dapat mengalami kerusakan otak sehingga mengalami kesulitan belajar terutama membaca atau gangguan pemusatan perhatian.
  • Anak kurang memahami perintah karena lingkungan yang menggunakan beberapa bahasa (bi- atau multilingual).

Dari sini sudah dipastikan penyebab dari deleksia atau gangguan perkembangan membaca pada anak. Adapun tanda-tanda dileksia pada anak Dibandingkan dengan usia umumnya mereka akan memiliki perkembangan membaca yang cenderung terlambat. Salah satu tanda-tanda dileksia lainnya sebagai berikut

Pertama adalah kesulitan dalam pengucapan kata-kata. Kata-kata yang panjang cenderung membuat mereka kesulitan untuk mengucapkan kata yang benar. Mereka akan lebih mengalami masalah berbicara dengan mengucapkan kata-kata yang panjang.

Tak hanya kesulitan dalam pengucapan. Ternyata, kesulitan dalam mengekspresikan dirinya yang tidak dapat meningkatkan kata-kata yang ingin mereka gunakan. mereka akan lebih mengalami kesulitan meluapkan kata-katanya yang ingin mereka sampaikan.

Selain itu dapat di tandai dengan mengalami kesulitan pada saat anak memahami kata-kata yang berirama. Akibatnya dari kurangnya pemahaman tersebut mereka akan kurang mengapresiasikan kata yang berirama dan bersajak sehingga mereka susah untuk memahaminya.

Tanda gangguan dileksia kali ini adalah anak mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaktertarikan pada susunan huruf alfabet. Banyak sekali permasalahan yang berbeda di bagian ini. Seperti, tertukar dengan huruf yang berkarakter sama, ejaan yang teracak, dan masih banyak lagi.

Tingkatan gangguan ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu, tingkat ringan atau mild dapat ditandai dengan beberapa kesulitan membaca dalam dua domain akademik, tingkat sedang atau moderate dapat ditandai dengan kesulitan membaca dalam satu atau lebih domain akademik sehingga mereka tidak dapat cakap dan membutuhkan pengajaran intensif dalam waktu tertentu, tingkat berat atau severe dapat ditandai dengan kesulitan membaca yang ekstrim dalam berbagai domain akademik, mereka tidak memungkinkan untuk mengikuti pengajaran keterampilan pada umumnya dan membutuhkan pengajaran intensif yang bersifat individu atau privasi dan diperlukan banyak waktu untuk mengatasi gangguan membaca tingkat tinggi.

para orang tua jangan khawatir, setiap permasalahan pasti ada jalan penyelesaiannya.

tentunya secara medis gangguan perkembangan membaca dapat dikurangi bahkan hingga menghilang. salah satu caranya adalah terapi membaca semacam pelatihan membaca secara khusus untuk anak penderita gangguan perkembangan membaca. terapi membaca ini lebih menekankan pada seringnya berlatih mendengarkan seseorang yang sedang membacakan sebuah cerita kepada mereka dan kemudian seseorang meminta kepada mereka untuk membaca bersama secara perlahan. 

tanpa biaya yang mahal, membiasakan terapi ini dapat dilakukan dirumah dengan keluarga dan sanak saudara. Dengan membaca dan mendengar secara bersamaan, mereka akan mampu membangun kembali pemahaman dari kata-kata secara perlahan namun pasti.

selamat membaca, semoga bermanfaat :))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun