Mohon tunggu...
Dita Utami
Dita Utami Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga

ibu rumah tangga yang peduli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada, Hoaks dan Kebencian Bisa Memicu Bibit Radikalisme

27 April 2019   20:32 Diperbarui: 27 April 2019   20:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demi NKRI - merdeka.com

Dalam beberapa tahun belakangan ini, salah satu musuh semua negara adalah terorisme. Dan penyebaran paham terorisme, juga mulai menyesuaikan perkembangan zaman. Jika dulu untuk merekrut anggota harus dilakukan dengan bertatap muka secara langsung, kini bisa dilakukan dengan cara online saja.

Perkembangan teknologi informasi, tidak hanya mendekatkan yang baik, tapi juga mendekatkan yang tidak baik. Paham radikalisme yang dulunya hanya bisa diakses oleh kelompok tertentu saja, saat ini justru sengaja disebarluaskan agar bisa diakses oleh semua orang.

Media sosial yang memang begitu akrab dengan aktifittas generasi milenial, nampanya menjadi tempat yang sangat strategis untuk beraktifitas, dan menyebarkan berbagai macam informasi. Media sosial yang awalnya banyak digunakan untuk berinteraksi, memperbanyak teman hingga menyampaikan ekspresi, kini telah berubah menjadi tempat untuk menebar kebencian dan kebohongan. Dan praktek ini suka tidak suka, telah mendekatkan dengan paham radikalisme.

Dan ketika masyarakat mulai terpapar radikalisme, dan provokasi dalam bentuk hoaks dan hate speech terus dimunculkan, tidak menutup kemungkinan akan membuat sebagaian masyarakat berani melakukan perilaku intoleran. Bahkan ada juga yang berani melakukan tindakan teror.

Kebiasaan menebar hoaks dan kebencian harus disudahi. Tidak boleh lagi ada generasi muda yang seharusnya menjadi generasi penerus, justru menjadi generasi perusak kerukunan. =

Mari kita lihat yang terjadi saat ini. Hanya karena terprovokasi oleh perbedaan politik, antar saudara bisa tidak bertegur sapa. Antar teman bisa saling bermusuhan. Dan antar tetangga bisa saling menebar kebencian. Ketika pilpres telah usaipun, penyebaran hoaks dan kebencian juga masih tinggi.

Jika demikian, apa sebenarnya yang melatarbelakangi antar sesama saling membenci? Bukankah pilpres sudah selesai? Dan calon pemenangpun tinggal menunggu keputusan dari KPU. Ingat, memelihara kebencian bisa memunculkan berbagai macam ucapan dan perilaku yang negative.

Keberadaan hoaks dan kebencian di media sosial, tidak bisa dianggap remeh. Generasi penerus di era milenial ini, tidak boleh diam dalam menyikapi ancaman ini. Perang melawan hoaks, hate speech hingga radikalisme, tidak bisa dianggap sebelah mata. Peperangan era milenial saat ini bukanlah perang fisik. =

Namun perang ideologi yang disebarluaskan melalui kecanggihan tekonologi. Jika peperangan di era penjajahan adalah perang fisik, di era yang modern ini perangnya adalah perang pemahaman, ide dan gagasan. Orang yang tidak membekali dirinya dengan informasi yang benar maka akan tertinggal jauh. Membudayakan baca perlu menjadi kewajiban bersama. Agar tidak hanya melek huruf, tapi juga melek provokasi yang terus berkembang.

Ingat, banyak pelaku teror mengaku mengenal radikalisme melalui media sosial. Banyak praktek persekusi terjadi karena terprovokasi oleh informasi yang berkembang di dunia maya. =

Dan hal ini terus terjadi hingga saat ini. Meningkatkan kewaspadaan tidak cukup. Setelah kita bisa membekali diri dengan literasi, saatnya kita untuk menyebarkan pesan-pesan damai, agar keluarga dan lingkungan sekitar kita tidak dipenuhi dengan amarah dan kebencian yang berdasar.                                                                                                                                                                  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun