Sudah dari beberapa tahun lalu, Presiden Jokowi mengumumkan tentang akan dipindahnya Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan, tujuan berpindahnya Ibu Kota Negara Indonesia ini agar terjadi pemerataan ekonomi. Selama Ibu Kota Indonesia di Jakarta, perekonomian nampaknya hanya bergerak dan terfokus di daerah Jawa, terlebih di Jakarta yang menjadi pusat dari segala sektor. Pada pemerintahan Presiden Jokowi, pemindahan sudah mulai dilakukan seperti membangun sarana da prasaran yang lebih baik serta menambah akses untuk memudahkan menuju ke IKN yang baru di Kalimantan.
Adanya pembangunan besar-besaran yang dilakukan oleh Bapak Presiden ini tentunya membutuhkan biaya yang terbilang fantastic dan membutuhkan ribuan pekerja untuk menggarapnya. Pemindahan Ibu Kota Negara ini tentunya akan membutuhkan waktu yang lumayan lama, dikarenakan terdapat pemindahan-pemindahan yang bisa terbilang paten. Adanya pemindahan ini pula mengakibatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Sebenarnya apasih yang dicari oleh Presiden Indonesia yang satu ini ? jawabannya tentu untuk pemerataan perekonomian , dikarenakan daerah timur seperti Kalimantan ini masih terbilang sangat kurang dalam pembangunan perekonomian. Selain alasan itu, pemindahan IKN ini dilakukan agar sesuai dengan keinginan dari Bapak Presiden Jokowi, yaitu untuk memajukan Indonesia dan siap untuk menjadi Indonesia emas tahun 2045 yang mana bersamaan dengan gejolak globalisasi.
Berbicara mengenai globalisasi, tentunya tak luput dari salah satu faktor perekonomian yaitu investasi. Investasi sendiri merupakan dana yang dapat diperoleh dari dalam dan luar negeri. Seiring dengan berjalannya pemindahan --pemindahan dan pembangunan di Kalimantan untuk Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara ini tentunya membutuhkan investor-investor yang mau mengivestasikan sebagian saham atau dananya untuk Indonesia. Investasi ini dibagi menjadi 2, yaitu investasi luar negeri atau FDI (Foreign Direct Investment) dan investasi dalam negeri.
Saat ini tentunya beberapa investasi luar negeri sudah mulai masuk di IKN nusantara, bukan tak mau menerima investasi asing untuk proyek IKN, namun presiden Jokowi nampaknya membatasi masuknya Foreign Direct Investment ini demi kebelangungan investasi dalam negeri. Presiden Indonesia yang satu ini nampaknya memadukan atau mem balance kan masuknya investasi luar negeri dengan investasi dalam negeri. Saat ini Indonesia menerima lebih dari 200 investor mulai dari investor Indonesia sampai ASEAN. Diyakini akan lebih cepat dan mudah apabila investor-investor ini memadukan dan bekerjasama demi membangun IKN yang jauh lebih baik dari Ibu Kota sebelumnya.
Proyek IKN ini tentunya digunkaan untuk generasi penerus bangsa yang mana diharapkan akan mencapai indonesi emas tahun 2045 dengan mengurangi segala macam beban Indonesia, mulai dari kemiskinan hingga faktor lainnya. Berbicara mengenai kemiskinan tentunya tak luput dari penyerapan tenaga kerja. Sebelumnya penyerapan tenaga kerja di pulau jawa sebagai pusat ibu kota sangatlah kurang. Diharpakan dengan adanya pembanguna  besar-besaran proyek IKN ini dapat membantu penyerapan tenaga kerja dan mengurangi keimiskina di Indonesia.
Zaman sudah semakin maju dan teknologi tentunya semakin canggih, di era peperangan globalisasi ini banyak yang harus dirubah baik  dalam skal besar ataupun skala kecil. Dalam skala kecil seperti pembentukan pengertian atau pembelajaran dan pendidikan harus segera diperbaiki ataupun dirubah agar minat dan bakat dapat terus mengalir di Indonesia. Dalam skala besar tentunya seperti penyerapan tenaga kerja, perbaikan saran dan prasaran agar mewadahi dan dapat membantu Indonesia untuk mencapai tujuannya menjadi negara emas tahun 2045.
Proyek IKN ini tentunya membantu investasi yang ada di Kalimantan dan berdampak positif. Untuk mendorong pengembangan beberapa sektor perekonomian, maka investasi-investasi yang masuk sudah dikerjakan dan dikembangkan untuk membangun proyek Ibu Kota Negara dengan memulai beberapa proyek kecil terlebih dahulu. Proyek IKN Nusantara ini sangat membantu dan memberikan pandangan baru bagi wajah Indonesia dalam membangun dan mensukseskan Indonesia emas tahun 2045 dengan memnafaatkan beberapa faktor yang sudah mendukung berdirinya proyek IKN ini.
Dengan adanya proyek IKN ini juga tentunya akan mendorong UMKM- UMKM yang ada di daerah-daerah sekitar Kalimantan untuk memajukan usahanya. Dengan adanya peluang tersebut diharapkan proses dari proyek IKN Nusantara ini membantu semua usaha baik usaha local dan usaha asing yang ingin masuk ke Indonesia, namun dengan catatan tetap disaring agar mampu bersaing dikancah internasional.
Melihat Indonesia kedepannya, yaitu pada tahun 2045 yang mana juga akan terjadi bonus demografi tentunya akan semakin menambah semangat dari pelaksaan dan pembangunan yang ada di Kalimantan ini. Bonus demografi yang terjadi di tahun 2045 ini diharapkan akan turut  membantu pembangunan dari Ibu Kota Negara Nusantara ini. Para generasi penerus bangsa diharapkan memiliki pemikiran dan pandangan -- pandangan yang lebih baik untuk keberlangsungan Indonesia.
Tak luput dari kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah Indonesia, baik itu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang mana akan sangat berdampak bagi pembangunan apabila tidak dilakukan secara baik dan benar. Kebijakan moneter tentunya akan lebih condong ke pengaturan uang dan suku bunga secara makroekonomi di Indonesia.sedangkan untuk kebijakan fiskal akan lebih focus pada anggaran dan pajak pemerintah. Dengan ditetapkannya juga Undang-Undang yang mengatur mengenai segala masalah dan hal-hal IKN Nusantara ini akan lebih memudahkan dalam proses pengerjaan atau pembangunan yang dilakukan.
Tentunya dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara ini ke Kalimantan akan menyebabkan timbulnya pro dan kontra baik dari kalangan masyarakat sampai pejabat sekalipun, oleh karenanya sebagai warna negara Indonesia yang baik harus mendukung proges dan proses yang dilakukan oleh pemerintah. Pemindahan yang dilakukan ini tentunya akan sudah dalam proses pemikiran yang sangat tajam dan penuh dengan prediksi-prediksi ataupun kemungkinan paling jelek. Jadi harus saling mendukung untuk proyek IKN Nusantara satu dan sebagai bentuk Indonesia menuju Indonesia emas di tahun 2045 ataupun tahun 2035 yang mana bersamaan dengan bonus demografi yang terjadi di Indonesia.