PENDAHULUAN
Kemunculan era digital berawal dari kemajuan teknologi yang berkaitan dengan jaringan internet yang terus berkembang dengan sangat cepat. Salah satu contohnya adalah evolusi ponsel yang dirancang dengan praktis untuk mempermudah berbagai aktivitas harian dan telah memegang peranan penting dalam transformasi digital yang menawarkan komunikasi serta konektivitas secara online di berbagai lokasi. Dengan adanya ini, akses informasi teknologi kini bisa diperoleh dengan mudah kapan saja dan di mana saja. Namun, kemajuan teknologi tersebut juga membawa dampak negatif, seperti penipuan, pelanggaran hak cipta, serta kerusakan moral dan etika di kalangan generasi muda. Jumlah pengguna internet yang terus meningkat setiap tahunnya mencerminkan perkembangan digital yang saat ini kita saksikan, yang dapat terlihat dari inovasi gadget yang semakin canggih. Beragam fitur dan aplikasi baru terus bermunculan, sehingga memudahkan anak-anak untuk berinteraksi melalui media sosial. Namun, pemakaian media sosial juga dapat membawa efek buruk jika menyebabkan anak-anak menjadi kecanduan. Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah kerusakan moral yang dialami anak. Kerusakan moral ini bisa memunculkan perilaku menyimpang dan menjadi halangan bagi perkembangan kepribadian anak. Anak-anak adalah generasi yang sangat potensial sehingga berpengaruh terhadap kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kualitas anak agar lebih baik dan berpotensi. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi pengaruh negatif dari kemajuan digital adalah dengan menanamkan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlak yang baik. Ini akan memberikan dampak luar biasa bagi anak jika perilaku mereka terjaga dengan baik.
Hasil dan Pembahasan
1. Tantangan bagi Orang Tua di Era Digital
Sejalan dengan kemajuan zaman, teknologi juga mengalami perkembangan yang signifikan. Inovasi dalam bidang teknologi kini bergerak maju dengan cepat menuju bentuk digital atau elektronik, dan hal ini memberikan dampak pada cara hidup masyarakat. Melihat kemajuan era digital yang semakin pesat saat ini, jelas bahwa hal tersebut memengaruhi pertumbuhan psikologi anak. Keluarga memegang peranan paling vital dalam proses perkembangan anak. Dalam lingkungan keluarga, anak memperoleh aturan, norma, nilai-nilai, serta pendidikan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi lingkungan tempat mereka tinggal. Mengasuh anak di era digital menjadi tantangan besar bagi para orang tua, karena mereka memiliki peranan penting dalam mengontrol dan memantau penggunaan teknologi oleh anak mereka.
Mendidik anak di era digital harus dilakukan dengan pendekatan pengasuhan yang tidak bersifat otoriter, karena anak kurang suka dipaksa, lebih baik jika mereka dibujuk dan diberikan sedikit kebebasan namun tetap dalam pengawasan orang tua. Pendekatan pengasuhan yang tepat di era digital adalah authoritative, yang memberikan keseimbangan antara dukungan dan kontrol. Orang tua bisa memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan gadget, sambil tetap memantau dan menetapkan batasan penggunaannya. Dengan memberikan kepercayaan kepada anak sebagai pengguna yang kompeten, kreativitas mereka pun bisa berkembang, terutama dengan adanya beberapa aplikasi yang membantu anak untuk belajar dan bermain. Penggunaan gadget di rumah dapat memberikan pengaruh positif bagi anak apabila orang tua aktif terlibat dalam aktivitas tersebut. Hal ini dapat mendukung proses pembelajaran, memperkuat hubungan yang baik dengan anak, serta memberikan contoh dalam berinteraksi dengan orang lain, bermain, dan belajar. Kegiatan ini menjadi sarana untuk memantau penggunaan gadget dan mendampingi anak menuju konten yang lebih berarti melalui eksplorasi atau kegiatan interaktif yang merangsang kreativitas dan penemuan.
Dari segi psikologis, menghabiskan waktu terlalu lama dengan penggunaan teknologi digital meningkatkan risiko terhadap gangguan kecanduan, depresi, serta perilaku agresif dan kekerasan pada anak prasekolah. Ini juga menyebabkan kesulitan bagi mereka dalam membedakan antara fantasi dan kenyataan. Dalam konteks sosial, pemakaian teknologi digital sering kali dihubungkan dengan berkurangnya waktu dan komunikasi dalam keluarga, meningkatnya isolasi sosial, serta menghambat pengembangan keterampilan interpersonal anak-anak prasekolah. Peran orang tua dalam perkembangan anak tidak hanya tergantung pada keadaan sosio-ekonomi ataupun struktur dan interaksi secara keseluruhan, tetapi juga pengawasan serta sikap yang diambil dalam interaksi sosial memiliki kebijakan yang signifikan. Oleh karena itu, untuk menghindari konsekuensi negatif yang mungkin muncul, orang tua sebagai anggota keluarga pertama dan terdekat dengan anak harus memantau mereka ketika menggunakan teknologi digital seperti ponsel, televisi, laptop, komputer, maupun perangkat elektronik lainnya.
2. Peran orang tua dalam mendidik anak di era digital
keluarga adalah lembaga pendidikan pertama bagi anak-anak di usia dini. Kehidupan sehari-hari anak di sekolah, komunitas, dan masyarakat mencerminkan keadaan yang ada di rumah. Anak-anak adalah pengamat yang baik, mereka cenderung meniru apa yang dilakukan dan dilihat oleh orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan anak. Keluarga menyediakan lingkungan bagi anak yang wajib bertanggung jawab untuk merawat, melindungi, dan mendidik anak supaya mereka dapat tumbuh dengan baik. Komunikasi yang efektif menjadi salah satu cara untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak. Dengan komunikasi terbuka, orang tua dapat memahami aktivitas dan perasaan anak. Sangat penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa pola interaksi dan komunikasi dipengaruhi oleh cara mereka mendidik.a
Namun, dengan kemajuan teknologi yang cepat, cara orang tua mendidik cenderung beralih ke digital. Banyak orang tua lebih sering menggunakan ponsel dalam pengasuhan anak-anak mereka. Ini lazim dilakukan agar anak tidak rewel dan mengganggu saat orang tua beraktivitas. Model pengasuhan yang berbasis digital dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi anak. Salah satu dampak yang mulai terlihat adalah penurunan norma kesopanan dan tatakrama di kalangan anak. Anak-anak cenderung menjadi kurang patuh dan mengabaikan perintah dari orang tua. Mereka tidak menunjukkan sikap hormat terhadap orang yang lebih tua. Anak-anak akan meniru apa yang mereka lihat saat bermain dengan perangkat digital. Hal ini menyebabkan kekhawatiran bagi orang tua dan masyarakat, terkait hilangnya nilai-nilai luhur serta sikap sosial yang baik di antara individu. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah dampak negatif tersebut. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendampingi dan membimbing anak dalam menggunakan teknologi di era digital ini.