Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sebuah Solusi untuk TKI

18 Juni 2012   00:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:51 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat datang Pak Us....selamat bergabung di lingkungan ini....” Itulah kata pembuka Pwd, sebagai Ketua RT di perumahan kami, di tapal batas Jakarta Timur – Bekasi Barat.

Semoga Bapak dan keluarga kerasan, dan nyaman tinggal di sini....” lanjutnya dengan senyum lebar kepada Pak Us, saat berkunjung ke rumah kami untuk melaporkan diri sebagai warga baru.

Terimakasih.. terimakasih....saya berharap juga demikian....Boleh tau apa saja kira-kira aturan yang diberlakukan di sini Pak?” jawab Pak Us dengan senyum yang tak kalah lebarnya...:)

Setelah menjelaskan besaran jumlah iuran bulanan yang meliputi iuran kebersihan & keamanan, dan kapan serta siapa petugas yang akan mendatangi rumah dalam setiap bulannya, Pwd melanjutkan “Warga di perumahan ini multi etnis dan multi ras, jadi yang paling harus dikedepankan adalah sikap saling menjaga, saling menghormati, dan istilah bapak saya “tepo-sliro”...he he he....

Dan sekali waktu ada acara kerja bakti, tolong disempatkan datang. Sebenarnya untuk bersih-bersih selokan, kita akan minta bantuan para tukang becak, yang dibayar menggunakan kas RT. Jadi acara ngumpul-ngumpul ini hanya sebagai ajang agar kita semua saling kenal, saling berjabat tangan dan bertemu muka lalu sedikit ngobrol. Pelaksanaannya juga karena pastinya semua sibuk, jadi  3 atau 4 bulan sekali saja” demikian tambahnya...

Baik...baik....saya sepakat Pak Pwd..Karena lingkungan itu adalah kita. Jadi kita yang akan mengkondisikan jadi betah atau sebaliknya...” Pak Us menggarisbawahi dan menarik kesimpulan.

Pak Us berprofesi sebagai pengacara dan mempunyai kantor ”joint partner” dengan rekan-rekan seprofesinya di bilangan Jakarta Selatan. Buat kami, pekerjaan itu adalah biasa, mengingat beliau adalah lulusan Fakultas Hukum, sehingga selayaknyalah menjemput rizki di bidang dasar keilmuan yang dimiliki.

Namun ada satu pekerjaan sampingan yang tidak biasa, dan menurut kami ”Ide Brilliant” yaitu Mencetak & Menyalurkan Asisten Rumah Tangga Berkualitas.

Berawal dari keprihatinan Pak Us dan rekan-rekan yang tahu dan faham soal hukum, terhadap banyak kasus TKW utamanya di Malaysia dan di Arab Saudi, beliau mendiskusikan kasus-kasus tersebut dengan para sahabatnya.

Maka keluarlah ide,...kenapa tidak mendidik para TKW itu dengan baik, dan disalurkan ke para ekspatriat yang ada di Indonesia saja?

Banyak sekali ekspatriat utamanya Korea, Jepang, dan sebagian Amerika serta Eropa yang tinggal di Jakarta, dan mereka membutuhkan tenaga pembantu rumah tangga yang profesional, sehingga lebih tepat disebut asisten rumah tangga. Jadi si bos wanita biasanya hanya memberikan satu instruksi kecil di pagi hari, lalu asisten tersebut sudah akan mengambil alih pekerjaan tanpa harus banyak diarahkan, mengingat ia telah dibekali berbagai macam keahlian.

Dari mulai menyiapkan masakan ala negara si tuan rumah atau sesuai seleranya, melakukan pencatatan keuangan dapur, membersihkan dan membereskan rumah dst dll....

Tentunya dengan keahlian tingkat tinggi itu, para asisten rumah tangga akan mendapatkan gaji tinggi, jauh melebihi standard UMR di Jakarta.

Adapun pembekalan ketrampilan dan ilmu yang diberikan pada asisten rumah tangga antara lain adalah :


  1. Menguasai bahasa asing (setidaknya pasif, agar mempermudah komunikasi dengan tuan rumah )
  2. Ketrampilan berbagai pekerjaan rumah ( menyeterika, mengoperasikan mesin cuci, membersihkan peralatan elektronik, menata makan, memasak berbagai masakan asing dan nasional, membersihkan lantai, kamar mandi, dst dll )
  3. Pelatihan kepribadian dan sedikit ilmu komunikasi
  4. Pembekalan aturan-aturan ketenagakerjaan, agar setidaknya ia telah mengetahui hak dan kewajiban sebagai pekerja.
  5. Pemberian wawasan terkait hukum, agar ia pun paham, kemana ia harus meminta bantuan hukum jika ada hal-hal yang tidak berjalan sebagaimana seharusnya.

Itulah salah satu upaya yang dilakukan Pak Us dan teman-temannya dalam memberikan satu solusi untuk mengurangi jumlah TKW yang dikirim ke LN, yaitu dengan menyediakan lapangan pekerjaan di negerinya sendiri.

Keuntungan bagi TKW tentu cukup besar, karena bekerja di negeri sendiri tentunya mempunyai resiko yang lebih kecil dibanding di negeri orang, dimana hukum seringkali berpihak pada warga negaranya sendiri, dan merekalah yang akhirnya berpotensi menjadi korban-korban berikutnya.

Dan bagi Pak Us sendiri, beliau dan rekan-rekan mendapatkan keuntungan dari management fee yang dikenakan pada si tuan rumah, dan bukan kepada TKW.

Dengan kekuatan lembaga bantuan hukum yang dimilikinya, beliau dan sahabat-sahabatnya yakin dapat memberikan proteksi terbaik bagi para wanita yang berkarir sebagai Asisten Rumah Tangga. Sebuah profesi yang menjunjung tinggi harkat pekerja wanita di Indonesia.

Peluang bisnis penyediaan Asisten Rumah Tangga itu masih terbuka lebar untuk kita yang mau mempelajarinya, dan mewujudkannya.

Kita hanya perlu :

1. Itikad baik dan lurus niat

2. Memahami Peraturan Ketenagakerjaan

3. Memahami Hukum dan setidaknya mempunyai link bantuan hukum

4. Lain-lain dapat dipelajari.

Saya sebagai pendengar turut tercengang mendengar penuturan Pak Us....bukan kepada peluang bisnis yang diciptakan itu..., bukan itu.....Karena bisnis apapun akan jalan sepanjang seseorang mau menekuni dan mengusahakannya. Namun pada niat tulus yang membungkusnya, yaitu SOLUSI untuk bangsa ini.

Di saat kami hanya bisa prihatin dan menahan marah mendengar saudari-saudari kita, para Pahlawan Devisa yang menemui berbagai masalah yang tak kunjung habisnya.....tetangga baru kami ternyata telah melangkah lebih jauh....dengan mengcreate sebuah solusi.

Diam-diam saya berdoa, semoga apa yang diusahakan Pak Us berjalan lancar, diberikan kemudahan dalam segala urusan, dan terus berkembang hari demi hari... Seberapa kecil prosentase dalam menampung tenaga kerja wanita, itu bukan masalah..

Beliau telah terang benderang menunjukkan kepada kami, lakukan apa yang kita bisa....sejauh tangan mampu meraihnya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun