Mohon tunggu...
Chevyco Hendratantular
Chevyco Hendratantular Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Arkeologi, Pekerja Industri Kreatif

Sarjana Arkeologi, tertarik dengan komunikasi sains dan budaya dan apapun yang berhubungan dengan Ke-Indonesia-an

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Jagat Sinema Bumilangit, Suguhan Cerita yang Akan Lebih Epik dari MCU

8 September 2019   23:03 Diperbarui: 9 September 2019   03:43 3582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagat Sinema Bumilangit (sumber: instagram.com/jokoanwar)

Dari dua ciri khas diatas jelas tema futuristik dan perang dunia serta teknik crossover benar-benar menjadi inti dari 23 film yang merangkum infinity Saga dari Marvel Studio. 

Tema perang dunia misalnya, akan sangat kental kita rasakan pada cerita Captain America dan Captain Marvel, sedangkan tema futuristik dapat kita perhatikan pada semua alur cerita di film Marvel yang selalu dipicu dengan kehadiran teknologi atau eksperimen ilmiah. 

Infinity Saga membawa kita pada sebuah konflik dalam skala antar galaksi, di mana Thanos yang digambarkan sebagai antagonis utama, berusaha mewujudkan idealismenya untuk membawa keseimbangan di jagat raya dengan metodenya sendiri. 

Tanpa sadar film yang dari semula berlatar cerita di Bumi membawa kita pada latar luar angkasa dengan berbagai makhluk extraterrestrial dan manusia yang saling berinteraksi.

Inilah yang menjadi karakteristik film-film Hollywood bertemakan superhero. Mereka hampir selalu ber-setting di luar angkasa dan berangkat dengan tema perang dunia yang nampaknya selalu diglorifikasikan. 

Kalaupun mereka ingin menggunakan latar kebudayaan, biasanya mereka menggunakan latar kebudayaan dari negara lain, seperti contohnya Thor yang menggunakan mitologi dan epos dari bangsa nordik di eropa utara, Black Panther yang menggunakan latar kebudayaan tradisional afrika atau Doctor Strange yang diceritakan mendapatkan kekuatannya dengan merantau hingga ke wilayah Nepal. 

Hampir Tidak ada satupun tema yang diangkat dari tradisi kebudayaan asli dari negaranya sendiri, negara Amerika Serikat. 

Inilah yang menurut saya menjadi kelebihan dari para Jagoan (Superhero) asli Indonesia, kita tidak perlu repot-repot mengkhayalkan peradaban di luar angkasa sana atau mengulik-ngulik corak kebudayaan dari bangsa lain.

Karena sangat banyak sekali cerita yang diwariskan untuk kita dari para leluhur melalui tradisi kebudayaan seperti cerita rakyat (Folklore), epos, mitologi, kesenian, dan produk kebudayaan lainnya yang menunggu untuk digali.

Memanfaatkan potensi yang tidak dimiliki Raksasa Marvel dan DC

Film Gundala yang menjadi film pertama dalam membuka Jagat Sinema Bumilangit mungkin memang tidak dapat memuaskan seluruh penontonnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun