Mohon tunggu...
Dani Iskandar
Dani Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Titipan

9 Februari 2018   16:06 Diperbarui: 9 Februari 2018   16:09 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketiban Titipan Setiap Hari

Sadarkah kita bahwasanya kita ketiban Titipan setiap hari? Ya setiap hari. Tanpa kita sadari kita dititipi pesan, baik berwujud benda atau tugas maupun pesan setiap hari. Jika kita bekerja, saban hari pasti kita menerima pesan. Pertanyaannya: Amanah kah kita? Bisakah kita menjalankan atau menjaga pesan tersebut?

"Majikan kita berpesan, nanti setelah antar adek sekolah tolong ambilkan bed cover di laundri depan pasar ya!"

"Jam 14.00 kita rapat, tolong siapkan bahan presentasinya!

"Nanti kalau barang datang, baju-baju yang berwarna cerah di pajang di manekin ya!

"Ini bahan ujian minggu depan, tolong kamu fotokopi sebanyak murid di kelas ya!

"Pagar yang mau diantar besok, tolong dipasang rodanya ya!

"Saya ada meeting di Sudirman, kembali jam 15.00, kalau ada dari PT Reksa suruh tunggu sebentar!

Belum lagi kita bicara jabatan yang merupakan titipan dari perusahaan, kantor, rakyat dan lainnya.

Begitulah kira-kira setiap hari kita pasti mendapat titipan, tetapi kita tidak sadar, kita menganggapnya sebagai pesan, tugas atau perintah yang harus dilaksanakan. Namun sejatinya itu adalah amanah yang harus kita jalankan. Titipan yang harus kita jaga dan laksanakan.

Hidup ini adalah amanah dalam menjaga Titipan. Karena orang yang beragama pastilah sudah mendapatkan titipan dari Tuhannya. Dalam Islam 5 kali sehari diperintahkan untuk menegakkan sholat. Kewajiban ini merupakan pesan dari Tuhan untuk wajib dilaksanakan oleh seorang muslim yang sudah baligh hingga akhir hayatnya. Bahkan, perintah ini tidak boleh ditinggalkan sama sekali. Ketika seorang muslim sakit kulitnya, luka, wudhunya bisa tayamum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun