Mohon tunggu...
Dirsky Samianto
Dirsky Samianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Siswa

Saya senang belajar peminatan ilmu-ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkembangnya Sistem Kepercayaan pada Masa Praaksara hingga Masa Sekarang

15 November 2022   17:18 Diperbarui: 15 November 2022   17:36 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu, kita juga harus menghormati dan menghargai pluralisme yang ada di Indonesia. Kita tidak boleh menjadi orang yang egois karena merasa mempunyai agama yang mayoritas, namun pola pikir kita juga harus dikembangkan bahwa kita juga mempunyai saudara yang berbeda iman. Tak apa jika menganggap mereka bukan saudara karena tak seiman, namun setidaknya kita harus menghargai apa yang sudah menjadi keyakinan mereka karena setiap orang pasti mempunyai cara berfikir yang berbeda-beda tentang keselamatan, dan biarlah orang itu mencari jalan keselamatan dengan caranya sendiri.

Kesimpulan yang dapat saya tarik dari perkembangan kepercayaan dari masa praaksara hingga masa sekarang yaitu setiap keyakinan di setiap zaman pastinya mempunyai perbedaan yang sangat signifikan. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan pola pikir dari setiap manusia dalam menanggapi perubahan dan perkembangan zaman yang berjalan. 

Saya dapat menyimpulkan bahwa kepercayaan manusia dari zaman batu hingga zaman logam belum sesuai dengan kehendak dan keinginan Tuhan. Hal ini didasari dengan perintah Allah yang pertama dan yang kedua di dalam 10 Hukum taurat. Tuhan berfirman di dalam Keluaran 20:3-4 "Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi". 

Corak hidup keyakinan manusia pada masa praaksara dapat terbiang berkontradiksi dengan perkataan dan keinginan Tuhan, karena manusia pada masa praaksara memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme yang menyembah roh nenek moyang dan bukan menyembah Tuhan. Dengan mereka melakukan penyembahan ini, mereka mempunyai dosa penyembahan berhala yang sangat menyakiti hati Tuhan. 

Roma 11:36 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" Segala yang ada di bumi adalah karya ciptaan Tuhan dan milik Tuhan, hendaklah setiap umat manusia menyembah dia dan memuliakan namanya yang agung dan tidak menyembah Tuhan yang lain. 

Penyertaan Tuhan sudah ada sejak ia menciptakan segala isi alam semesta. Bukti penyertaan Tuhan bagi manusia pada zaman praaksara adalah Tuhan memberi mereka perkembangan pola pikir dan akal budi terkait dengan bagaimana cara mereka supaya bertahan hidup dengan cara yang lebih efisien. Perkembangan ini dapat dilihat dari corak hidup manusia purba yang semakin mencari cara agar mereka bisa bertahan hidup dengan lebih efektif dan efisien. 

Contohnya adalah manusia yang menemukan cara baru untuk mengumpulkan makanan, dari awalnya mereka berburu dan akhirnya mereka menemukan teknik bercocok tanam. Penyertaan Tuhan pun terus berjalan di sepanjang peradaban dunia. 

Di zaman sekarang ini, penyertaan Tuhan dengan perantara roh kudus kepada kita umatnya yang percaya di dalam kehidupan sehari-hari. Roh kudus Juga berperan aktif dalam pertumbuhan Iman rohani kita dan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus. 

Yohanes 14:26 "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.". 

Di dalam ayat ini kita diingatkan bahwa roh kudus senantiasa menuntun jalan hidup kita dan mengembalikan kita ke jalan yang dikehendaki Tuhan. Roh kudus menolong kita untuk Memahami segala maksud dari perkataan yang dikatakan Tuhan di dalam firmannya, dan roh kudus berperan juga dalam mengingatkan kita akan mana yang baik dan mana yang buruk. 

Dampak dari pertumbuhan rohani kita dalam kehidupan sehari-hari yaitu kita sadar akan keinginan dan kehendak Tuhan untuk memberkati sesama manusia baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan kita. Langkah yang dapat kita lakukan untuk merestorasi hati kita kembali adalah, kita meninggalkan cara hidup kita yang lama, dan di hidup kita yang baru ini kiranya bisa menjadi perantara berkat Tuhan kepada sesama makhluk hidup di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun