Melanjutkan cerita sebelumnya bukit kedua yang akan kami daki sepertinya jalannya mudah, hanya saja jalan agak licin di karenakan banyaknya guguran daun yang terkena air embun atau lembabnya tempat tersebut jadi harus hati-hati supaya tidak terjatuh, kami melintasi seperti perkebunan disana banyak pohon nangka, eman sekali batinku banyak pohon nangka yang buahnya jatuh dan busuk di tanah. aku merencanakan supaya nanti ketika turun dari bukit ini, untuk coba mencari buah nangka yang tua dan masak mungkin bisa kami cicipi.Â
sepanjang perjalan entah kenapa jalan setapak ini banyak semut hutan hitam yang besar-besar dan jika kena gigit sakit sekali dan langsung membenjol merah. padahal kami sudah pakai sepatu dan celana masih tembus aja ini semut pikirku. akhirnya kami agak mempercepat perjalanan supaya tiba di atas bukit.
sesampainya di atas bukit kami langsung di sambut nisan lagi seperti bukit sebelumnya, kenapa banyak sekali kuburan diatas bukit, akhirnya kami coba explore daerah tersebut spot matahari masih membelakangi dan juga hari sudah semakin siang, kulihat jam di tanganku sudah pukul 8 pagi.Â
Sesampainya diatas kubuka Bawahan Celanaku, kebetulan aku menggunakan Celana Dual Mode Bisa Jadi Celana Pendek Dan bisa di sambung jadi celana, sengaja aku buka karena gerah, begitupun Juan yang menggunakan Celana sambung atau dual mode, setelah berkelilng melihat pemanangan sekitar dari atas bukit, daripada kecewa kusempatkan mengabadikan foto di bukit tersebut, meskipun gersang dan banyak tumbuhan-tumbuhan kering. kalau bisa di bilang anak kekinian spot fotonya gak instagramable banget, hehehe...
                                                      Â
                                                     Â
tidak lupa aku dan eno bikin foto - foto sendiri nyari spot dan ngepasin moment sama gear yang kita pakai karena aku dan eno sama-sama suka peralatan outdoor dari Eiger, ku coba bikin Foto yang rencananya aku upload di Sosmed sambil ngayal kali aja dapat barang endorse. hehehe....
setelah agak siang jam 9 awan sudah mulai menghilang aku di suguhkan pemandangan hamparan luas dan ada gunung, sampai sekarang aku gak tau gunung apa yang aku lihat mungkin para pembaca bisa menulisnya di kolom komentar, intinya nyaman dan adem banget duduk sambil lihat pemandangan dari atas bukit, lupa akan deadline tugas kuliah sementara dan enjoy banget rasanya duduk di ketenangan seperti ini, Maha Besar Allah dengan segala karunia dan keindahannya. aku cuman bisa berdoa selalu di beri umur panjang untuk menikmati keindahan ciptaanNya.Â
  setelah puas ambil foto dan menikmati sejenak pagi di atas bukit tepat jam 9.30 kami memutuskan untuk turun karena matahari sudah semakin tinggi dan panas. lumayan juga perjalanan kali ini meskipun tidak sesuai harapan tapi setidaknya sudah terobati dengan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk, cuman perjalanan turun perut keroncangan dan lapar sekali, maklum sejak subuh kami cuman minum aja tanpa sarapan dan langsung mendaki,