Mohon tunggu...
Diri Ikar Hidayatullah
Diri Ikar Hidayatullah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Baru

Tukang Jalan Jalan Dan Fotografi Amatir Blog : https://dardirdurderdorrr.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip

Explore Pesona Mentari Bukit di Atas Awan J88 Jember Part II

21 Desember 2020   07:15 Diperbarui: 21 Desember 2020   07:50 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita sebelumnya malam tempat kami istirahat di gubuk di ganggu oleh fenomena yang bisa di bilang gaib dan belum terpecahkan hingga subuh menjelang.

Subuh itu saya dan teman-teman bangun dengan keadaan masih mengantuk sekali karena gangguan kejadian aneh semalem, kupaksakan tubuh ini untuk duduk dan minum air putih sayu sayu mulai terdengar suara surau di kejauhan melantunkan kidung - kidung menjelang subuh, akupun membangunkan teman-temanku untuk segera siap-siap solat subuh dengan alas banner yang sudah kami siapkan setiap perjalanan untuk alas solat. 

Udara dingin sekali solatku kali ini rada sedikit gemetar karena sambil menahan udara dan angin semilir yang menusuk kulit. setelah solat aku coba merogoh senter yang aku simpan di tas untuk memenuhi perasaan penasaranku aku perhatikan semak-semak sekitaran gubuk tempat kita istirahat tadi untuk mencari jejak-jejak kaki hewan karena setahuku dalam ilmu bushcraft dan bertahan hidup harus selalu jeli dengan keadaan sekitar mulai dari detil kecil termasuk jejak kaki, 15 menit aku mengelilingi tempat ini tidak ada satu tanda jejak kakipun dari hewan, dan hanya ada jejak kaki sepatu kami.

Akhirnya dengan mengucap istigfar 3 kali, aku menyimpulkan memang suara lari-lari semalam memang bukan dari mahluk nyata yang akan meninggalkan jejak dan aku pastikan itu memang dari mahkluk gaib yang entah niat sekedar iseng, ngetes kami atau mungkin daerah itu sebagai pusat lalu lalang jalan mereka karena aku sendiri percaya akan kehidupan-kehidupan gaib di bumi ini karena sejatinya dalam Kosong adalah isi, isi adalah kosong. maka kita sebagai manusia juga harus menghargai dan saling menghormati kehidupan gaib seperti kita menghargai makhluk nyata di muka bumi.

Jam 5 subuh kita sudah siap untuk melanjutkan perjalanan mencari letak bukit di atas awan j88, panduan kami berdasarkan informasi dari bu kades dan mengandalkan insting.

Ada jalan setapak menuju bukit ke atas dan kalau di lihat dari geografisnya dari bawah bukit ini mungkin adalah bukit di atas awan akhirnya kami mendaki dengan membawa tongkat kayu kuda atau dalam basa madura "Kaju Jeren" jaga-jaga karena alas jati yang lebat dan banyak sawah kami antisipasi untuk serangan ular dan mahluk buas lainya berhubung masih trauma karena kejadian semalam. perjalanan kita lalui sambil lalu membahas masalah semalem si juan nyeletuk "mungkin karena iqbal buang hajat sembarangan jadi kita di ganggu" lalu si iqbal ketawa dan bilang "aman" tidak terasa setelah kita berceloteh panjang sambil lalu jalan kita ketemu sebuah bukit dan coba kita daki seperti ada gundukan tanah, setelah kita coba panjat batu-batu yang melintang di sekitaran area bukit kita sudah sampai puncak.

Setelah kita sampai di atas kok mataharinya malah membelakangi padahal harusnya ada di depan spotnya, wah salah bukit nih karena sudah terlanjur di atas kami coba explore daerah situ dan ada sebuah batu mirip nisan tertancap di tanah. langsung aku ucap assalualaikum, ngapunten, kulo nuwun, sebagai permintaan permisi karena kita tidak tahu di situ ada makam dan hanya sendiri. dari beberapa pengalaman dan cerita jika ada makam sendiri di tempat-tempat yang tidak lazim seperti diatas bukit seperti itu biasanya makam tetua,bujuk,pertapa atau semacam orang-orang istimewah jadi kita harus hati-hati jangan sampai merusak ataupun berbuat tidak sopan di area tersebut karena banyak kejadian akan ada sesuatu hal yang buruk jika kita melakukan hal buruk, instant karma biasanya

(Foto Posisi Matahari Yang Tertutup Batu Dan Pohon) | dokpri
(Foto Posisi Matahari Yang Tertutup Batu Dan Pohon) | dokpri
Akhirnya kita memutuskan turun dan mencari bukit yang lain karena spotnya gak pas dan keliru mendaki bukit karena yang kami temui tumpukan batu-batu besar dan makam, tidak terasa sudah jam 6 pagi matahari makin tinggi tapi kami tetap melakukan perjalanan untuk mencari wisata Pesona Mentari Bukit Di Atas Awan J88. 

Jadi meskipun perjalanan hari ini gak sesuai ekspetasi, dalam perjalanan kami membicarakan perjalanan kedua yang harus sukses makanya kegagalan ini kami jadikan untuk perjalanan survei mencari rute. sepertinya ada bukit lagi dan kami optimis ini bukit yang kami cari untuk kami daki melihat pesona mentari pagi. 

Dengan semangat 45 kami bergegas supaya segera sampai di bukit yang sudah kita incar dari bawah, medannya cukup sama dengan bukit pertama yang ada makamnya, banyak batu-batu besar dan akar menjalar yang melintang meskipun kita buru-buru mendaki harus waspada terutama akar yang tertutup guguran daun cukup membuat kaki tersandung dan berpotensi terkilir.
 
Berlanjut Ceritanya Di Part Ke III

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun