Mohon tunggu...
Dion Yuliarto
Dion Yuliarto Mohon Tunggu... -

Love animals, politics, social issues. Berkicau di @DionYuliar

Selanjutnya

Tutup

Money

Isu Reshuffle: Jangan Gantikan Bambang dengan Sri!

27 Desember 2015   17:47 Diperbarui: 27 Desember 2015   17:51 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Isu reshuffle terus memanas belakangan ini. Seperti kita tahu, reshuffle kabinet seringkali terjadi akibat tekanan kepentingan politik. Padahal idealnya reshuffle dilakukan berdasar kinerja mentri yang bersangkutan.

Susunan kabinet Jokowi saat ini dianggap banyak pihak belum ideal betul. Salah satunya karena didominasi alumni Universitas Gajah Mada (UGM). Ya, ada lima mentri alumni UGM, kampus dari mana Jokowi pernah mengecap pendidikan.

Mereka adalah Mensesneg Pratikno, Menpupera Basuki Hadi Muljono, Menbuddikdasmen Anies Baswedan , Menristekdikti M Nasir dan  Menlu Retno Lestari. Dari lima nama itu, publik dapat menilai mana yang kinerjanya bagus, mana yang tidak. Sejauh ini saya menilai hanya Menlu Retno Lestari yang cukup kompeten menangani berbagai masalah di bidangnya. Sementara empat lain masih kurang. Anies Baswedan yang banyak disorot media massa menurut saya masih bekerja kurang optimal, lebih banyak pencitraan dan kinerjanya bersifat kosmetik.

Kenapa saya membahas soal alumni UGM di kabinet Jokowi? Sebab ada isu santer tentang akan adanya penambahan mentri yang berasal dari UGM. Siapa dia? Nama Sri Adiningsih belakangan santer disebut sebagai calon Menkeu yang akan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sri adalah profesor Fakultas Ekonomi UGM yang kini adalah ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Megawati Soekarnoputri lah yang menunjuk Sri sebagai Ketua Watimpres. Apakah penunjukan dirinya sebagai calon pengganti Menkeu juga atas perintah Mega? Wallahualam.

Yang pasti secara pribadi saya tidak yakin dengan kapasitas Sri Adiningsih jika dia menjabat Menkeu. Pertama, dia adalah akademisi sejati, yang lebih banyak menjadi pengamat. Di kancah akademik ekonomi, Sri bisa saja piawai. Tapi bagaimana dengan pengalamannya di kursi birokrat? Masih sangat minim. Bandingkan dengan kapasitas Menkeu Bambang Brodjonegoro yang jauh lebih berpengalaman, sudah sangat memahami kondisi birokrasi Indonesia, dan perekonomian di lapangan.

Konteks bahwa Sri Adiningsih adalah teman SMP Jokowi dan sama-sama UGM bukanlah alasan yang bisa diterima untuk membuat Sri masuk kabinet. Saya yakin Jokowi menilai kinerja mentri secara obyektif. Dan Bambang Brodjonegoro yang sudah pernah lolos dari isu reshuffle sebelumnya, akan dipertahankan mengingat kapabilitasnya yang sangat baik. Sejauh ini Jokowi sudah sangat nyaman dengan kinerja Menkeu Bambang, mengingat banyak kebijakan Menkeu yang sejalan dengan program Nawacita. Sebut saja kebijakan penghapusan PPN untuk jasa kesenian dan hiburan oleh pemerintah. Bambang juga mengeluarkan program Bantuan Tunai Bersyarat yang ditujukan untukan masyarakat yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan pemerintah. Kemudian Bambang juga melakukan gebrakan dengan menetapkan anggaran kesehatan sebesar 5% dari APBN sesuai dengan yang tertera dalam UU Kesehatan.

Semua kebijakan Menkeu Bambang Brodjonegoro sudah pas sekali dengan revolusi mental yang dicanangkan Jokowi. Dan saya tidak akan rela jika beliau digeser oleh Sri. Maaf, ini Sri Adiningsih ya, bukan Sri Mulyani yang kabarnya sangat kredibel dan piawai di bidang ekonomi itu. Walau sebenarnya saya juga tak mengidolakan Sri Mulyani, sebab dia neolib. Oops!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun