Mohon tunggu...
Dionisius Adi Saputra
Dionisius Adi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Minat mengenai bidang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Budaya Organisasi serta Keberagaman Kerja dalam Lingkungan Global

28 Maret 2024   10:07 Diperbarui: 28 Maret 2024   10:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Organisasi tidak berdiri sendiri atau mandiri. Organisasi berinteraksi dengan dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Organisasi bergantung pada lingkungannya sebagai sumber masukan dan penerima keluarannya. Organisasi juga harus mematuhi hukum dan peraturan serta menanggapi kelompok-kelompok yang menentang tindakan organisasi. Namun, meskipun lingkungan membatasi para manajer, hal ini tentu saja tidak sepenuhnya mengikat tangan mereka

Budaya Organisasi: kendala dan tantangan

Budaya organisasi digambarkan sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bersama dalam melakukan sesuatu yang memengaruhi cara anggota organisasi bertindak dan yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Di sebagian besar organisasi, nilai-nilai dan praktik-praktik bersama ini telah berkembang dari waktu ke waktu.

Terdapat enam dimensi terkait dengan esensi budaya organisasi

  • Kemampuan beradaptasi-Sejauh mana karyawan didorong untuk menjadi inovatif dan fleksibel serta berani mengambil risiko dan bereksperimen.
  • Perhatian terhadap detail-Tingkat di mana karyawan diharapkan untuk menunjukkan ketelitian, analisis, dan fokus pada detail.
  • Orientasi pada hasil-Tingkat sejauh mana manajemen menekankan pada hasil dan bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapainya.
  • Orientasi pada orang - Sejauh mana keputusan manajemen mempertimbangkan dampak dari hasil pada orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
  • Orientasi tim-Tingkat sejauh mana kolaborasi didorong dan aktivitas kerja diatur di sekitar tim, bukan individu.
  • Integritas-Tingkat sejauh mana orang menunjukkan kejujuran dan prinsip-prinsip etika yang tinggi dalam pekerjaan mereka.

Budaya yang Kuat

Budaya yang kuat-budaya yang memiliki nilai-nilai utama yang dipegang teguh dan dianut secara luas-memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap karyawan dibandingkan budaya yang lebih lemah. Semakin kuat sebuah budaya, semakin besar pengaruhnya terhadap cara manajer melaksanakan pekerjaan mereka. Budaya yang kuat berhubungan dengan kinerja organisasi yang tinggi. Ketika nilai-nilai jelas dan diterima secara luas, karyawan mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang diharapkan dari mereka, sehingga mereka dapat bertindak dengan cepat untuk mengatasi masalah

Bagaimana Budaya Mempengaruhi Manajer

Semua karyawan organisasi-termasuk para manajer-dipengaruhi oleh budaya organisasi. Pengaruh tersebut-dalam membentuk bagaimana keputusan dibuat. Manajer yang sukses dengan cepat mempelajari apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam organisasi mereka. keputusan manajer dipengaruhi oleh budaya tempat ia bekerja. Budaya organisasi, terutama yang kuat, membentuk dan membatasi cara manajer merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan.

Budaya organisasi memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam lingkungan global. Budaya organisasi digunakan sebagai pedoman dan pemberi informasi arah. Setiap alternatif pilihan dijelaskan dengan menggunakan cara pandang budaya organisasi yang dimiliki. Sehingga dengan adanya budaya organisasi dapat membantu organisasi dalam memberikan bantuan dalam menganalisa lingkugan global

Mengelola Organisasi di Lingkungan Global

Globalisasi mengacu pada proses dimana organisasi mengembangkan pengaruh atau operasi melintasi batas internasional. Ketika globalisasi berjalan sepenuhnya, globalisasi akan memungkinkan pergerakan bebas orang, barang, investasi, dan teknologi informasi melintasi batas negara. Dalam lingkungan global, para manajer dan perlu memastikan bahwa mereka memiliki sikap dan keterampilan yang dibutuhkan oleh manajemen global. Manajer perlu terus mengembangkan sikap geosentris dan membangun kepekaan lintas budaya. Mereka harus merasa nyaman bekerja dengan orang-orang dari budaya lain. Dan mereka harus fleksibel—terbuka untuk menerima perbedaan dalam bahasa, kepribadian, motivasi, kebiasaan kerja, dan gaya manajemen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun