Mohon tunggu...
Dionisius Riandika
Dionisius Riandika Mohon Tunggu... Guru - Seorang Educator, Hipnomotivator, Hipnoterapis, Trainer, Penulis

Lahir di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Instanisme dan Nirbahagia

21 Januari 2023   20:36 Diperbarui: 21 Januari 2023   20:38 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kecenderungan Mengikuti Arus

Tak tersangkal, manusia modern memiliki kecenderungan untuk selalu mengikuti arus. Andai tak ikut arus, mereka takut dikucilkan dari lingkup sosial. Lebih parah, bahkan bisa dianggap sebagai tidak ada.

Paling sederhana, setiap orang menginginkan gawai. Begitu muncul tipe dengan kecanggihan baru, pasti muncul lagi keinginan untuk memiliki. Andai saja di zaman sekarang ada orang yang tak punya gawai, dia akan menjadi manusia minder dan merasa tinggal di lain dunia.

Kecenderungan mengikuti arus berdampak pula pada instanisme yang lain. Orang akan melakukan berbagai cara instan untuk dapat memperoleh uang dan memenuhi segala keinginannya dengan cepat. Meminjam uang di pinjaman online (pinjol) sangat marak dewasa ini, sebab menabung dinilai memakan waktu yang cukup lama. Intinya, manusia menyukai segala hal yang instan untuk memperoleh segala sesuatu.

Kondisi Nirbahagia

Meski manusia digenangi berbagai kecanggihan teknologi yang memudahkan dan mampu melayani kebutuhan mereka, nyatanya banyak manusia yang tidak bahagia. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabnya jelas. Sebab, manusia akan selalu merasa tak puas.

Manusia akan selalu menginginkan sesuatu yang lebih instan lagi. Akan selalu mendamba sesuatu yang lebih cepat lagi. Begitu seterusnya. Tanpa akhir.

Tak puas dengan sepeda kayuh, manusia beralih ke sepeda bermotor. Tak cukup dengan itu, manusia berpindah ke mobil. Mulai dari mobil dengan kecepatan standar hingga mobil berkecepatan cahaya.

Tak berhenti sampai di situ. Manusia ingin bepergian dengan waktu yang semakin singkat. Maka, pesawat terbang jadi pilihan. Hingga, pergi berwisata ke luar angkasa pulang pergi pun jadi kenyataan.

Fenomena flexing menjadi tontonan yang viral. Iming-iming bekerja secara gampang dengan pendapatan di luar nalar telah menyedot jutaan pengikut. Hal ini menunjukkan betapa manusia ingin mendapatkan uang dengan cara instan.

Penyebabnya, manusia tak pernah memiliki rasa puas. Manusia tak pernah punya batas untuk berhenti dan menyelami rasa syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun