Mohon tunggu...
Didin Zainudin
Didin Zainudin Mohon Tunggu... Freelancer - Didin manusia biasa yang maunya berkarya yang gak biasa.

mencoba memberi manfaat dan inspirasi bagi kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Haji Pandemi

1 November 2023   21:51 Diperbarui: 1 November 2023   22:00 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Peringatan ini membuat jamaah haji gelisah. Setiap jamaah haji pasti ingin membawa air zam-zam lebih banyak. Oleh-oleh yang paling ditunggu orang di tanah air, pastilah air zam-zam. Air yang sangat mulia, berharga dan berkhasiat. Beberapa jamaah mencoba mengakali bagaimana caranya bawa air zam-zam tanpa harus ketahuan. Sebagian ada yang nekad, memasukkan zam-zam dalam botol plastic / Tupperware yang dibungkus plastic lagi, kemudian dibungkus lagi dengan lakban. Memastikan supaya jangan bocor di dalam koper.

Saya tetap bawa air zam-zam dalam botol kemasan, yang sering dibagikan di hotel. (Tiap hari kita dibagikan air zam-zam dalam kemasan botol ukuran 350ml, 3 botol per orang) Tidak semuanya saya minum, sebagian saya simpan, untuk nantinya saya bawa pulang.

Beberapa jamaah banyak yang patuh, untuk tidak bawa air zam-zam sama sekali. Mereka sudah pasrah dengan peraturan itu. Saya spekulasi aja. Tetap bawa. Kalo dilarang atau disita, berarti masih bukan rezeki. Akhirnya air zam-zam botol dalam kemasan saya masukkan di tas kabin. Ada 12 botol yang saya bawa di tas kabin. Sengaja di tas kabin, biar nanti kalo diperiksa dan petugas melarang, saya akan dengan mudah mengeluarkannya. Kalo di koper besar yang masuk begasi, akan repot untuk membongkarnya. Tapi saya sebenarnya juga memasukkan air zam-zam dalam botol Tupperware ukuran 1500 ml, di dalam koper besar.  

Ternyata setelah masuk bandara Madinah, diperiksa dan di X-ray, semua berjalan dengan baik-baik saja. Semua air zam-zam yang saya bawa lolos. Gak ada yang disita. Alhamdulillah. Ternyata, petugas bandara di Madinah, cuek-cuek aja kita bawa air zam-zam. Santai aja. Beda dengan petugas bandara dari Indonesia, mereka menakut-nakuti jamaah, yang nekat bawa zam-zam akan disita. Begitu berulang kali diperingatkan. Peringatannya keras. Membuat banyak jamaah ciut nyalinya. Saya menanggapinya dengan santai. Saya niatnya bawa air zam-zam memang untuk dibagi-bagi. Ke keluarga, sanak saudara maupun ke tetangga. Selama bawa koper ini jangan lupa baca sholawat terus. Biar diberi kemudahan dan kelancaran.  Akhirnya semuanya mendarat di tanah air dengan selamat. Baik jamaahnya maupun barang-barangnya. Semua lengkap. Sehat wal afiat.

Itulah sekelumit catatan pengalaman kami selama haji 2022. Semoga tulisan ini bisa membantu, buat calon jamaah haji, atau siapapun yang akan berhaji, sebagai gambaran proses haji dan keadaan disana. Tulisan ini juga sebagai pengingat untuk saya sendiri, tentang perjalanan spiritual ini. Alhamdulillah Yaa Allah Engkau telah perkenankan kami hadir di rumah Mu, semoga kami bisa kembali lagi mendatangi rumah Mu.  

Depok, Desember 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun