Mohon tunggu...
Didin Zainudin
Didin Zainudin Mohon Tunggu... Freelancer - Didin manusia biasa yang maunya berkarya yang gak biasa.

mencoba memberi manfaat dan inspirasi bagi kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Haji Pandemi

1 November 2023   21:51 Diperbarui: 1 November 2023   22:00 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jajanan sekitar Hotel

Lama di tanah Mekkah membuat kami jadi kangen dengan makanan Indonesia. Makanan catering dalam box yang setiap hari kita konsumsi 3 kali sehari, cita rasanya kurang Indonesia. Tapi cenderung Asia. Pernah mereka bikin orek  tempe, tapi rasanya agak aneh, kurang orek tempe. Tekstur tempenya beda, dan cara motongnya juga beda. Potongannya besar-besar. Seukuran ujung ibu jari dewasa. Terlalu besar. Beda taste.

Nah, ada tukang jualan di depan hotel yang setiap sore suka menjajakan makanan lokal (Indonesia). Penjualnya orang sunda. TKI yang sudah lama tinggal di Arab. Ada bakso, bakwan, klepon, oseng-oseng sayur, dan lain-lain. Yang sering saya beli hanya bakwan dan bakso. Bakwan 2 riyal. Beli 3, hanya 5 riyal. Bakso 5 Riyal. Rasanya lumayan Indonesia. Di hotel Saud Palace juga ada, Bakwan, Bakso, Mie Ayam, Indomie, oseng-oseng sayur, orek tempe dan menu Indonesia lain.

Ada pula roti khas Mekah/Madinah yang sering di beli oleh jamaah Indonesia, di supermarket atau toko-toko makanan di Mekah. Roti dengan merek 7. Angka 7 (seven day) yang menonjol di bungkusnya. Ada beberapa jenis roti. Bentuknya croissant dengan isi, ada yang coklat, strawberry, dan keju. Harganya murah antara 2,5 riyal - 3,5 riyal. Enak buat teman ngopi atau ngeteh. 

Nyuci sendiri

Kegiatan di Mekah selain ibadah adalah NYUCI. Ya, kita memang disediakan mesin cuci oleh hotel di lantai roof top. Ada sekitar 15 mesin cuci. Mesin cucinya model top loading dengan 2 lubang. Lubang cuci dan pengering. Kita tinggal beli sabun cucinya saja. Setiap 2 hari sekali kita nyuci. Baju ihram sebenarnya tidak perlu bawa banyak, cukup bawa 3 potong (kain) saja , bukan 2 set ya. Kalo 2 set berarti ada 4 potong. Karena setiap selesai umroh Sunnah, kita bisa cuci kain ihrom kita. Jemur baju, sejam saja udah kering. Ini ukuran jemur kain ihram ya. Berarti kalo baju biasa 30 menitan juga sudah kering. Apalagi di siang hari. Biasanya kalo pagi jam 9 nyuci, sebelum jam 12 baju sudah kita angkat. Karena tempat jemuran juga bergantian dengan yang lain. Jangan lupa bawa jepitan baju dan gantungan baju. Jepitan supaya baju tidak terbang. Karena angin bertiup cukup kencang di lantai roof top. Gantungan baju, supaya irit ruang buat jemur. Ember beli di toko sekitar hotel ada kok. Repot kalo bawa dari tanah air. Dari tempat jemuran kami yang letak nya di roof top kita bisa melihat zam-zam tower dari kejauhan. Cukup eksoktik, apalagi di malam hari.

Menuju Madinah

Akhirnya tiba saatnya kita harus meninggalkan Mekah. Sehari sebelumnya, kita Tawaf Wada. Tawaf Wada tanda perpisahan. Kita berdoa supaya Allah bisa memanggil lagi untuk menziarahi / mendatangi Ka'bah kembali. Setelah Tawaf Wada, kita dilarang mengunjungi lagi Masjidil Haram. Harus langsung pulang ke hotel. Dilarang mampir belanja, apalagi di sekitar Masjidil Haram.

Selanjutnya perjalanan berlanjut ke Madinah. Untuk melakukan ibadah /sholat Arbain. Sholat 40 waktu di Masjid Nabawi. Disini kita juga menziarahi makam rosululloh dan sahabatnya di Raudhoh. Kini ke Raudhoh tidak semudah dulu. Tidak setiap saat boleh masuk. Harus menggunakan aplikasi Eatmarna /Tasreh. 1 orang hanya boleh sekali masuk per hari. Di Madinah juga terdapat makam Baqi, tempat para pejuang / Syuhada Uhud, dan para sahabat nabi. Ada Ustman bin Affan, Siti Aisyah, Fatimah, Zainab dan lain-lain. Tidak ada  penanda di makamnya, meski itu makam pejuang, sahabat nabi, istri nabi, maupun anak nabi. Penandanya hanya batu-batu kosong. Tanpa tulisan, tanpa ukiran. Bener-bener polos. Makam orang-orang penting biasanya ada penjaga, dan diziarahi oleh banyak orang. Kita tanya aja, makam siapa ini? Setelah itu kirim Al Fatehah dan berdoa di depan makamnya. Di dekat pintu gerbang ada poster besar menunjukkan peta /petunjuk makam.  

Kembali ke Indonesia.

Setelah 40 hari di Mekah dan Madinah, saat pulang telah tiba. Kepulangan ini membuat kesibukan baru buat jamaah dan petugas haji. Kloter terakhir pulang dari bandara Madinah. Petugas mengingatkan hal-hal yang menjadi larangan untuk dibawa atau dimasukkan di dalam koper. Senjata tajam, dan air zam-zam dilarang dibawa. Koper besar maksimal beratnya 32 kg. Koper kabin, secukupnya. Karena gak ikut ditimbang. Jamaah yang ketahuan membawa air zam-zam akan disita. Peringatan ini sudah  berulang-ulang disampaikan petugas haji, bahkan saat kami masih di Mekah. Jamaah akan dibagikan air zam-zam di tanah air. Tiap orang dapat 1 galon air zam-zam isi 5 liter. Air zam-zam yang boleh ditenteng/dibawa hanya yang untuk diminum selama perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun