Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Wanita Muslim Kashmir Memecahkan Hambatan Gender, Bersinar dalam Olahraga (1)

22 Juli 2022   18:06 Diperbarui: 22 Juli 2022   18:10 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain bola basket kursi roda Insha Bashir. | Sumber: News Bharati

The Guardian yang berbasis di London menerbitkan artikel khusus tentang Nadiya.

Nadiya yang berusia 25 tahun, penggemar berat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, memberikan pelatihan tidak hanya kepada anak perempuan tetapi juga anak laki-laki setiap hari. Ia sendiri adalah pemain sepak bola terkemuka, yang mulai bermain sepak bola di usia 12 tahun pada tahun 2007.

Bagi Nadiya belajar dan berlatih sepak bola di Srinagar adalah tugas yang berat.

"Awalnya perjalanannya tidak mudah sampai ia mendapat pengakuan, tetapi kerja keras dan tekadnya yang kuat membuat keluarganya mendukung ambisinya," tulis Rising Kashmir.

Nadiya akhirnya membalikkan keadaan dan bahkan mendapatkan rasa hormat dengan memberi contoh bagi para gadis di lembah Kashmir.

"Sejujurnya, kadang-kadang saya merasa sedih karena penghinaan dan tekanan keluarga," kata Nadiya kepada The Guardian.

"Tetapi saya tidak pernah kehilangan harapan untuk setidaknya terus mencoba. Bagaimanapun, kita bermain untuk mempelajari sesuatu dalam hidup kita. Impian saya adalah melatih pemain saya selama mungkin, terlepas dari jenis kelaminnya."

Awalnya, menurut Rising Kashmir, Nadiya bermain dengan anak laki-laki karena tidak ada anak perempuan yang bermain sepak bola saat itu di Kashmir. Ia pernah dihentikan dari berpartisipasi dalam final karena ia seorang gadis. Niadiyah dulu bermain di tim putra di turnamen lokal.

Ia bahkan diejek dan disuruh menahan diri untuk tidak bermain-main dengan mereka; bahkan terkadang anak laki-laki juga diejek karena bermain dengannya.

"Setiap kali saya berada di luar selama beberapa jam, ibu saya sering keluar untuk mencari saya. Beliau dulu memukuli saya karena bermain dengan anak laki-laki, tetapi sekarang, semua ini telah berubah dan saya mendapat dukungan penuh dari mereka untuk apa yang saya lakukan," ungkapnya kepada The Guardian.

Ayah Nadiya, Mohammad Sidiq Batloo, juga bangga dengan prestasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun