Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bangladesh Ingin Meningkatkan Konektivitas Udaranya dengan Indonesia

4 November 2021   11:50 Diperbarui: 4 November 2021   12:07 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua menteri Bangladesh --  Menteri Negara (State Minister) Luar Negeri Md Shahriar Alam dan Menteri Negara Penerbangan Sipil dan Pariwisata Md Mahbub Ali -- menghadiri webinar untuk mendukung persahabatan dan kerja sama antara Bangladesh dengan Indonesia.

Dalam pidato utamanya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Operator Penerbangan Bangladesh (AOAB) Mofizur Rahman mempresentasikan potensi sektor penerbangan sipil Bangladesh dan menyerukan pembentukan konektivitas udara antara kedua negara. 

"Kita harus mencoba untuk memulai joint venture untuk memproduksi pesawat ringan," kata Mofizur. 

Indonesia adalah produsen utama pesawat dan helikopter di Asia Tenggara. PT Dirgantara Indonesia (DI) milik negara dan Regio Aviasi Industri (RAI) milik swasta adalah produsen utama pesawat di Indonesia. 

Indonesia juga sangat baik dalam Maintenance and Repair Organization (MRO). Bangladesh dapat menggunakan Indonesia sepenuhnya untuk kegiatan MRO.

Para pembicara di webinar. | Sumber: Kedutaan Besar Bangladesh Jakarta
Para pembicara di webinar. | Sumber: Kedutaan Besar Bangladesh Jakarta

Para chief executive officer dari beberapa maskapai terkemuka seperti Biman, Garuda Indonesia, Lion Air, AirAsia dan Merpati dan lainnya juga berbicara di webinar dan membuat beberapa proposal kerjasama.

"Diskusi tersebut mengangkat unsur-unsur penting kerjasama yang saling menguntungkan dalam penerbangan antara Bangladesh dan Indonesia di bidang pelatihan, keamanan penerbangan, keselamatan penerbangan, manajemen bandara, manajemen lalu lintas udara, pencarian dan penyelamatan, pemadam kebakaran, pengembangan sumber daya manusia, mengadakan lokakarya dan pertukaran keahlian," jelas Kedutaan Besar Bangladesh dalam siaran pers 3 November. 

Dengan 277.47 juta orang dan ekonomi $1.15 triliun, Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi Bangladesh. Menurut Boston Consulting Group (BCG), Indonesia saat ini memiliki 141 juta konsumen kelas menengah dan kelas atas.

Menurut International Air Transport Association (IATA), ada 91.3 juta penumpang udara pada tahun 2019 di Indonesia. Mereka memprediksi Indonesia akan menjadi pasar penumpang udara terbesar keempat di dunia pada tahun 2039.

Dengan 166.92 juta orang dan PDB $352.91 miliar, Bangladesh adalah bintang baru yang sedang naik daun di Asia Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun