Mohon tunggu...
Dinila PutriRamadhanti
Dinila PutriRamadhanti Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswi lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta, memiliki hobi menulis dan menekunkan dunia blogging pada blog pribadinya. Menyukai menulis sejak kecil saat duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Harta Kita Terdapat Hak Orang Lain

1 November 2022   16:07 Diperbarui: 1 November 2022   19:57 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah komplek yang luas, tinggalah satu keluarga yang dikenal dengan keluarga bapak Syukur. Keluarga bapak Syukur terdiri dari 5 anggota keluarga yaitu bapak Syukur sebagai ayah dan kepala keluarga, ibu Aminah sebagai ibu rumah tangga, kak Cia sebagai kakak dan anak pertama, bang Rio sebagai abang dan anak kedua serta Akilla sebagai adik dan anak ketiga. Satu komplek mengenal keluarga bapak Syukur sebagai keluarga yang dermawan dan sering membantu. Suatu hari, Akilla sebagai anak ketiga hendak berangkat sekolah bersama bapak Syukur dengan menggunakan sepeda motor. Sebelum berangkat sekolah, Akillah berpamitan terlebih dahulu dengan ibu, kakak serta abangnya.

"Ibu, Akillah berangkat sekolah dulu ya" Ucap Akilla sambil mencium tangan ibu Aminah

"Iya sayang, hati-hati ya dik" Jawab ibu Aminah membelai lembut kepala Akilla yang dibalut dengan kerudung sekolah berwarna putih

Setelah berpamitan dengan ibunya, Akillah langsung berpamitan dengan kakak dan abangnya yang masih melakukan sarapan.

"Kak Cia, bang Rio. Akilla mau berangkat sekolah dulu, Akilla mau salam" Akilla menghampiri abang dan kakaknya lalu mencium tangan kakak serta abangnya

"Hati-hati ya dik Akilla, semoga ilmu yang kamu dapat di sekolah bermanfaat nantinya" Ucap kak Cia mendoakan keberhasilan Akilla dalam menggapai pendidikan

"Amiin.." Jawab Akilla dan bang Rio

Akilla langsung menuju ke teras rumah untuk segera berangkat ke sekolah. Di teras, bapak Syukur yang sedang duduk di atas sepeda motornya sudah menunggu Akilla. Tanpa berlama-lama Akilla langsung naik ke sepeda motor.

"Hati-hati ya pak, tidak perlu mengebut" Ucap ibu Aminah sambil mencium tangan bapak Syukur sebagai suaminya

"Iya bu, siap" Bapak Syukur menjawab dengan senyum

Singkat cerita, di tengah menuju perjalanan ke sekolah Akilla melihat ada seorang kakek tua sedang mendorong gerobak. Kakek itu mendorong gerobak rongsok yang berisi satu buah sepeda kecil dan satu buah televisi tabung. Akillalangsung merasa kasihan terhadap kakek itu karena bekerja sendirian.

"Bapak, kakek itu kasihan"

Bapak Syukur memberhentikan sepeda motor miliknya.

"Yang mana Akilla?"

"Itu pak" Akilla menunjuk kakek tersebut

"Kita samperin yuk"

"Iya pak"

Bapak Syukur dan Akilla menghampiri kakek tersebut yang membawa gerobak rongsok. Bapak Syukur turun dari sepeda motor dan memanggil kakek tersebut, Akilla pun mengikuti bapak Syukur.

Setelah kakek tersebut berhenti, bapak Syukur langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil satu lembar uang miliknya, uang tersebut bernilai lima puluh ribu rupiah. Bapak Syukur langsung memberikan uang tersebut kepada kakek yang membawa gerobak rongsok.

"Ini kek, sedikit rejeki untuk kakek" Bapak Syukur memberikan uangnya kepada kakek tersebut

"Alhamdulillah, saya terima ya pak. Semoga ini menjadi amal kebaikan untuk bapak. Terimakasih banyak pak"

"Aamiin.. Sama-sama kek. Semoga uang ini bermanfaat untuk kakek"

"Aamiin.. Aamiin.. Semoga gusti Allah melimpahkan keberkahan rejeki kepada keluarga bapak"

"Aamiin yaa robbal alamiin.. Saya permisi dulu ya kek"

"Mari pak.. Silahkan"

Setelah memberikan uang kepada kakek tersebut, bapak Syukur dan Akilla kembali ke sepeda motor dan melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah. Di tengah perjalanan, Akilla berpikir mengapa bapaknya memberikan uang kepada kakek tersebut padahal ia tidak mengenalnya. Akilla langsung bertanya kepada bapak Syukur guna menghilangkan rasa penasaran dirinya.

"Bapak, kenapa bapak kasih uang bapak ke kakek tadi? Kan uangnya bisa untuk jajan Akilla pak"

"Benar saying, uang tadi bisa untuk jajan Akilla, tapi kan Akilla sudah punya uang jajan bukan?"

"Iya pak, betul. Tapi untuk tambahan jajan Akilla pak"

"Sayang, uang yang kita miliki, yang bapak miliki, Akilla miliki, ibu miliki, kak Cia miliki dan bang Rio miliki, di uang tersebut ada uang orang lain juga nak"

"Iyakah pak?"

"Iya sayang, harta yang kita miliki ada harta orang lain juga. Maksudnya, setengah harta kita itu milik orang lain dan orang lain berhak atas harta kita serta kita wajib untuk memberikan harta kita kepada orang lain. Artinya, kita harus berbagi dan membantu terhadap sesama. Jika kita memiliki uang lebih atau harta lebih, kita wajib menyisihkan harta kita untuk makhluk hidup lainnya. Akilla sudah belajar mengenai tolong menolong?"

"Sudah pak, kemarin ibu guru mnejelaskan bab tolong menolong. Ibu guru bilang, kita harus membantu mahkluk hidup lainnya"

"Nah memberikan harta kita kepada kakek tadi termasuk dalam bab tolong menolong. Kita tidak boleh rakus dengan harta yang kita miliki. Harta yang ada di dunia ini adalah milik Allah dan Allah menyuruh kita untuk menyisihkan harta kita kepada makhluk hidup lainnya karena di dalam harta dan rejeki kita ada milik orang lain"

"Oh begitu ya pak. Pak, Akilla ada sisa uang dari uang jajan kemarin, ini harta lebih Akilla pak. Boleh tidak Akilla membagikannya kepada orang yang membutuhkan nanti?"

"Jelas boleh dong sayang. Semoga harta yang kita miliki tidak membuat kita serakah dan kita senantiasa untuk memberikan sedikit harta kita kepada orang yang membutuhkan karena sebagian dari harta kita ada harta mereka. Alhamdulillah kalau Akilla sudah paham, bapak bangga sekali dengan Akilla"

5 menit lagi, bapak Syukur dan Akilla akan tiba di sekolah. Hari ini, sebelum Akilla sampai di sekolah Akilla mendapatkan ilmu dan pengalaman baru yang akan ia terapkan di dalam dirinya.

Harta yag kita miliki jangan menjadikan kita rakus karena disebagian harta kita ada harta orang lain dan kita wajib memberikannya kepada orang yang membutuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun