Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sebutan Orang Lain, Hanyalah Mitos; Kita Disatukan oleh Energi yang Sama

28 Maret 2024   06:30 Diperbarui: 28 Maret 2024   06:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.space.com/

Sekali lagi sains membuktikan kebenaran spiritual yang membuktikan bahwa kita Tunggal adanya. Tidak ada sebutan orang lain. Bila kita masih saja menganggap bahwa setiap manusia berbeda, berarti kita tidak memahami sains tentang Quantum Entanglement :

'Keterikatan kuantum adalah fenomena sekelompok partikel yang dihasilkan, berinteraksi, atau berbagi kedekatan spasial sedemikian rupa sehingga keadaan kuantum setiap partikel dalam kelompok tersebut tidak dapat dijelaskan secara independen dari keadaan partikel lainnya, termasuk ketika partikel-partikel tersebut dipisahkan. dengan jarak yang jauh. Topik keterjeratan kuantum adalah inti dari perbedaan antara fisika klasik dan kuantum : keterjeratan adalah ciri utama mekanika kuantum yang tidak ada dalam mekanika klasik.' 

Boleh saja ada teori lain yang mengatakan bahwa teori tentang Keterikatan Kuantum atau ini Quantum Entanglement tidak benar, tetapi saya memaknai dari sisi spiritual. 

Sebagai contoh : "Ketika kita marah terhadap seseorang, apakah hanya orang yang kita marahi merasakan sakit hati?'

Sama sekali salah bila kita membenarkan pernyataan tersebut........

Bukan'kah saat kita marah, sesungguhnya kita dahulu yang mengalami api kemarahan?

Emosi kemarahan yang kita lontarkan kepada orang lain sebenarnya telah merusak atau membakar mental kita. Ketidakmampuan kita untuk mengubah energi kemarahan telah merusak diri kita. Bila orang sering-sering marah berarti ia tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan dirinya. 

Dalam dunia kita, banyak bukti yang menunjukkan bahwa mereka yang suka mengumbar kemarahan pasti mengalami penyakit. Jadi bila kita memaki atau menghina orang lain, sesungguhnya yang pertama rugi adalah kita terlebih dahulu. Dengan kata lain, sesungguhnya kita yang lebih lemah. Inilah sebabnya, pepatah atau kata bijak : 'Perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan' semata u tuk kebaikan diri kita sendiri.

Mari kita renungkan....

Dalam satu kelompok orang, ketika kita membuang napas, apakah mungkin kita bisa menghindar untuk tidak menghirup napas yang dikeluarkan orang lain? Dengan kata lain, sesungguhnya kita satu. Karena napas yang kita hirup masuk ke dalam tubuh, kemudian menyatu dengan darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun