Antusiasme anak-anak yang tergabung dalam paguyuban Bantengan dan sekitarnya cukup besar karena tercatat ada 72 grup Bantengan Bocil yang mendaftar pada acara ini. Perlengkapan dan kostum Bantengan terlihat di sepanjang sisi jalan menuju arena pertunjukan yang berada di depan galeri Batik Anjani. Persiapan panggung dan sound system telah dilakukan sehari sebelumnya beserta sarana pendukung seperti tenda-tenda penjaja kudapan dari ibu-ibu PKK setempat. Pengunjung pun tumpah ruah mengelilingi arena pertunjukan tak ingin ketinggalan momen para bibit baru Bantengan beraksi. Tak hanya penduduk desa Bumiaji saja tapi ada pula penonton dari luar kota Batu.
Tepat di jam 14.00 acara pun dimulai dengan pertunjukan Pencak Dor oleh 3 anak dengan kemampuan pencak silat yang baik dan dilengkapi dengan pertunjukan tongkat api yang memukau penonton. Kemudian satu persatu grup Bantengan Bocil tampil dengan personilnya masing-masing. Suasana gegap gempita  dengan suara musik pengiring serta celoteh pengunjung yang kagum dengan atraksi yang ditontonnya. Beberapa kali pembawa acara mengingatkan penonton untuk memberi jalan kepada barisan grup Bantengan agar bisa melintas ke arena.Â
Hari sudah menjelang petang ketika saya meninggalkan arena pertunjukan Bantengan Bocil. Aroma kemenyan masih samar-samar terhirup dan beberapa hal terlintas seperti adegan beberapa anak terlihat merokok di beberapa sudut, sampah yang masih belum berada pada tempatnya hingga kurang luasnya arena pertunjukan yang membuat penonton berdesakan. Beberapa hal yang mungkin bisa diperbaiki di masa mendatang sehingga Bantengan bisa tetap lestari dengan membawa pesan positif bagi semua orang untuk satukan gerak terus berdampak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI