Mohon tunggu...
Dinda Ratri Pramuditha
Dinda Ratri Pramuditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menceritakan Kembali Isi Cerita Teman (Sebuah Buku Puisi Antologi)

1 Oktober 2022   11:43 Diperbarui: 1 Oktober 2022   11:51 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

halooo guys, ketemu lagi bersama saya , Dinda Ratri Pramuditha. Jadi saya disini diberi tugas yaitu menceritakan kembali apa yang sudah temanmu ceritain apapun itu misalnya, film, buku, dll. Oleh dosen bahasa indonesia saya yaitu bu Indah Fadhilla, M. Hum.

Jadi, teman saya Bethari Hana ini menceritakan tentang buku yang ia baca dan kebetulan sekali penyairnya itu ia sendiri, ingin tau keseruan ceritanya bagaimana? yuk kita simak lebih lanjut lagi.

Buku antologi puisi, antologi puisi yang berarti kumpulan dari karya-karya atau kumpulan puisi-puisi yang dijadikan di dalam satu buku atau buku antologi ini bisa diartikan kumpulan puisi yang dihasilkan oleh beberapa penyair .

Judul dari buku antologi tersebut adalah " Fantasy " dan Judul puisinya itu " inikah kehidupan? " . Salah satu penyairnya yaitu temanku sendiri Bethari Hana Pangestuti, jadi ia menceritakan tentang puisi yang berjudul " Inikah kehidupan ". Tokohnya itu adalah penyiar itu jadi puisi itu menceritakan tentang apa yang dialami penyiar itu sendiri. Berikut puisinya 

Inikah kehidupan?

Aku sendiri disini 

Hanya bintang dan rembulan 

Menemani malamku

Ya, aku terbiasa sendiri

Menjalani hari dengan sepenuh hati 

Nampak ceria diraut wajah 

Melaksanakan kewajiban 

Ikhlas hati diutamakan

Bukankah ini lebih baik?

Hadapi dan nikmati kehidupan 

Merenungkan kesalahan, lalu perbaiki 

Memaafkan adalah kunci

Puisi tersebut mengangkat tema tentang kehidupan, sesuai dengan bait pertama dimana semua orang pasti pernah merasa sendiri, dan ada yang sudah terbiasa sendiri, memendam semuanya sendiri dan intinya lebih nyaman menyendiri daripada berbaur dikhalayak yang ramai. 

Semua orang akan terbiasa dengan kesendirian, maksudnya menjalani kehidupan masing-masing, menghadapi masalah yang selalu datang dan pergi, sehingga seseorang akan terbiasa dengan keadaan yang seperti itu.

Sesuai dengan bait kedua yaitu, dia menganggap kehidupan ini agak sulit dan jahat, tetapi waktu ia jalani hari dia bahagia karena ia harus menghadapi apa yang harus dihadapi dan kuncinya yaitu  ikhlas. Ikhlas memberi dan ikhlas menerima apapun yang terjadi. 

Kita next kebait yang ketiga yaitu ia ngerasa harus tetap menjalani dan membiarkan kehidupan berjalan bergitu saja, tapi ia juga harus bisa tetap menikmati kehidupan yang ada dan dia bisa begitu karena ikhlas untuk hidup. Lebih baik dihadapi dan dinikmati alur kehidupan, jika melakukan kesalahan atau kecerobohan janganlah angkuh dan harus mengakui kesalahan, belajar dari kesalahan, lalu perbaiki semuanya dan jangan terpaku hanya dengan masalah saja.

Setelah saya membaca dan mendengar puisi yang bethari hana buat itu saya merasa terwakilkan oleh puisi yang ia buat karena memang tidak semua orang nyaman dengan kehidupan yang ramai atau berada dikeramaian. Sayapun juga begitu, suka menyendiri dan sangat nyaman dengan kesendirian itu, apalagi pada malam hari, sangat nyaman dengan menatap" Bintang dan rembulan ". Dan satu lagi " Ya, aku terbiasa sendiri " itu sudah menjadi makanan sehari-hari saya dalam menjalani kehidupan ini, ibarat belum menemukan yang tepat saja untuk berbagi cerita itu, jadi dengan cara merenung melihat pemandangan entah itu awan ataupun bulan itu akan membuat saya menjadi lebih tenang. " Hadapi dan nikmati kehidupan ", memang harus dihadapi dan harus dinikmati dengan cara kita tersenyum ataupun melakukan kegiatan-kegiatan yang harus kita jalanin. " Merenungkan kesalahan lalu perbaiki "

Lebih baik kita renungkan atau amati apa kesalahan yang kita buat lalu perbaiki. 

Sekian dan terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun