Pada perkuliahan dipertemuan ke sepuluh tepatnya pada tanggal 7 Mei 2025 yang dilakukan bersama bapak Drs. Study Rizal LK, M.A, selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Dakwah.
Dakwah Melalui Media Digital: Peluang dan Tantangan di Era Modern
Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Sampaikan dariku walau satu ayat." Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, dakwah tidak hanya dilakukan melalui ceramah di masjid atau majelis ilmu, tetapi juga dapat dilakukan melalui media digital. Internet dan teknologi telah membuka jalan baru yang luas bagi siapa pun yang ingin menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai Islam ke seluruh penjuru dunia.
Di era digital, setiap orang memiliki akses untuk berbicara kepada ribuan bahkan jutaan manusia dalam satu waktu melalui media sosial, video, blog, atau podcast. Hal ini menjadikan dakwah jauh lebih mudah diakses, praktis, dan menjangkau khalayak yang lebih luas, terutama generasi muda. Tidak sedikit orang yang menemukan hidayah melalui konten dakwah yang sederhana di platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok. Melalui media ini, nilai-nilai Islam bisa disampaikan dengan cara yang kreatif, menarik, dan mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.
Namun, di balik kemudahan ini, dakwah digital juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah risiko tersebarnya informasi yang tidak akurat. Tidak semua orang yang berdakwah di dunia maya memiliki latar belakang ilmu agama yang cukup. Kadang, semangat berdakwah tidak diimbangi dengan pemahaman yang mendalam, sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan perpecahan di tengah umat. Selain itu, media digital juga sarat dengan konten negatif yang bisa mengaburkan pesan kebaikan yang ingin disampaikan.
Oleh karena itu, penting bagi para pendakwah digital untuk membekali diri dengan ilmu yang benar dan akhlak yang baik. Dakwah tidak hanya soal isi, tetapi juga cara penyampaian. Menggunakan bahasa yang santun, tidak provokatif, dan menjunjung tinggi adab adalah kunci agar pesan dakwah dapat diterima dengan hati terbuka. Di sisi lain, para pengguna media digital pun harus lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan konten dakwah. Verifikasi sumber dan niat yang tulus menjadi dasar agar dakwah yang dilakukan benar-benar membawa manfaat dan bukan sebaliknya.
Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan zaman, dakwah digital menjadi ladang amal yang luas. Setiap konten positif yang dibagikan, setiap nasihat yang dituliskan, bisa menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya. Maka dari itu, mari manfaatkan media digital bukan hanya untuk hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana menyebarkan cahaya Islam kepada dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI