Kopi posong merupakan salah satu kopi arabica di kawasan Wisata Alam Lembah Posong yang berada di Dusun Tlahap Kecematan Kledung.
Dalam film yang diperankan oleh Chiko Jerico sebagai Ben dan Rio Dewanto sebagai Jodi, diketahui bahwa kopi posong ini memiliki rasa yang sangat nikmat dan berbeda dengan kopi lainnya, sehingga mereka mencari tahu langsung dari mana posong tersebut berasal.
Awalnya mereka menikmati kopi posong tersebut di barista Dira dan mereka merasakan kenikmatan kopi posong yang luar biasa, Ben dan Jodi pun menanyakan kepada Dira dari mana kopi posong ini berasal? Dira dengan mimik wajah yang sedikit enggan menjawab, bahwa ia mengambil kopi tersebut langsung pada petaninya. Namun karna rasa keingintahuan mereka akan kopi posong, mereka menanyakan kembali kepada Dira alamat petani yang menanam kopi posong tersebut, namun Dira tidak memberitahu secara detail tempat tinggal petani kopi tersebut kepada mereka, Dira hanya memberitahu Desa petani, sehingga Ben dan Jodi kewalahan dalam mencari rumah sang petani.
Dengan tekad yang kuat Ben dan Jodi tetap mencari rumah petani tersebut, agar dapat melihat langsung tanaman kopi yang memiliki cita rasa yang luar biasa.
Setelah mencicipi beberapa kopi dirumah warga setempat, namun tak memiliki rasa yang sama seperti kopi di barista Dira, merekapun menanyakan kepada warga dimana letak rumah oak Budi, dan setelah menempuh perjalanan jauh akhirnya mereka sampai dirumah pak Budi yang memiliki kopi posong dengan rasa yang nikmat.
Ketika bertemu pak Budi, beliau menceritakan bahwa ia baru lima tahun ini menanam kopi, saat panen pertama beliau bertemu dengan Dira yang sedang mencari pemasok untuk kedai kopinya, lalu Jodi menanyakan berapa harga kopi perkilonya Dira ambil, tanpa ragu pak Budi menjawab bahwa Dira mengambil dengan harga 15.000 perkilonya, jika mengambil banyak bisa setengah harga.
Ben dan Jodi terkejut mendengar bahwa Dira mengambil kopi pak Budi dengan harga yang murah, padahal kopi tersebut memiliki rasa yang sangat nikmat dan tidak layak jika dibeli dengan yang murah.
Hal inilah yang membuat para petani tidak maju, karena para customer membeli hasil panen petani dengan harga yang murah, mereka memanfaatkan kepolosan petani, sehingga mendapatkan keuntungan yang besar tanpa memikirkan nasib petani yang mengalami kerugian.
Setelah mengetahui Dira membeli kopi pak Budi dengan harga murah, Ben dan Jodi membeli kopi pak Budi dengan harga normal dan hal itu membuat pak Budi sangat bahagia. Kemudian kopi tersebut diolah kembali oleh Ben dan Jodi hingga menjadi bubuk kopi yang memiliki kenikmatan yang luar biasa. Lalu mereka kembali ke rumah pak budi dengan membawa mesin penggiling kopi ke rumah pak Budi dan mengajarkan cara penggunaan mesin tersebut, setelah menjadi kopi pak Budipun mencicipinya dan saat mencicipinya pak Budi menampilkan mimik wajah terkejut dan tak percaya bahwa ini adalah kopi yang ia tanam, karena rasa dang dihasilkan dari kopi posong ini sungguh nikmat.
