Mohon tunggu...
Dina AmaliaZainuddin
Dina AmaliaZainuddin Mohon Tunggu... Freelancer - Publik Health

Traveler Public Health

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Desa Binaan KTAR Bebas Asap Rokok

20 Desember 2019   22:58 Diperbarui: 20 Desember 2019   23:17 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). 

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995).

Desa Binaan adalah desa yang memiliki beberapa masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus oleh pihak puskesmas dan dipilih atas kesepakatan dengan aparat pemerintah desa beserta masyarakatnya. 

Pembinaan yang dilakukan pada Desa merupakan suatu langkah perbaikan perilaku terkait kesehatan individu, keluarga hingga kelompok yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa.

Rendahnya kesadaran akan kesehatan pada masyarakat merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Perilaku masyarakat yang masih jauh dari kategori Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan suatu tantangan yang besar bagi pelaku kesehatan. 

Untuk itu, pembinaan perlu dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan didukung oleh peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan. 

Salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu tidak merokok di dalam rumah. Beberapa studi membuktikan bahwa rokok atau tembakau merupakan salah satu pemicu utama penyakit tidak menular yang semakin tahun angka ini semakin meningkat, itu artinya bahwa rokok atau tembakau merupakan faktor risiko dari penyakit-penyakit tidak menular maupun menular seperti kanker, hipertensi, jantung, paru-paru kronis, ISPA, dll.

dokpri
dokpri
Menurut The Tobacco Atlas 3rd Edition (2009), jumlah persentase penduduk dunia yang mengkonsumsi tembakau yaitu terdapat sebanyak 57% pada penduduk Asia dan Australia. Persentase perokok penduduk ASEAN yaitu, di Indonesia (46,16%), Filipina (16,62), Vietnam (14,11%), Myanmar (8,73%), Thailand (7,74%), Malaysia (2,90%), Kamboja (2,07%), Laos (1,23%), Singapura (0,39%), dan Brunei (0,04%). Berdasarkan data tersebut bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah konsumen rokok terbanyak di ASEAN (Info Datin, 2014).

Pada tahun 2000 tercatat bahwa hampir 4 juta orang meninggal akibat rokok, sedangkan pada tahun 2020 WHO mengestimasikan jumlah kematian yang disebabkan oleh rokok yaitu menjadi 7 dari 10 orang yang meninggal disebabkan oleh rokok. Pada tahun 2030 mendatang di estimasikan bahwa 10 juta orang akan meninggal setiap tahunnya akibat rokok.

Pada tahun 2010, 82 juta Penduduk Indonesia adalah perokok aktif dimana 38,2% perokok berusia 25-64 tahun (Riskesdas, 2010). Berdasarkan hasil dari WHO 67% penduduk laki-laki di Indonesia yang berusia diatas 15 tahun adalah perokok (WHO, 2010).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun