Mohon tunggu...
Dinara Safina Labdul
Dinara Safina Labdul Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku Filosofi Teras Karya Henry Manampiring

19 Mei 2025   08:44 Diperbarui: 19 Mei 2025   07:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku:

  • Judul: Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini

  • Penulis: Henry Manampiring

  • Penerbit: Kompas Gramedia

  • Tahun Terbit: 2018

Alasan Memilih Buku Ini

Saya memilih Filosofi Teras karena tertarik dengan konsep filsafat yang bisa diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini saya mengira filsafat adalah sesuatu yang abstrak dan jauh dari kehidupan nyata. Namun, sejak banyak orang membicarakan buku ini sebagai “filsafat yang membumi”, saya merasa penasaran dan akhirnya memutuskan untuk membacanya.

Isi dan Inti Buku

Buku ini memperkenalkan kita pada filsafat Stoikisme—filsafat kuno dari tokoh-tokoh seperti Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius. Inti dari ajaran Stoik yang dibahas di buku ini adalah kemampuan membedakan antara hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak. Penulis menjelaskan bahwa banyak dari penderitaan emosional kita berasal dari keinginan mengontrol hal-hal di luar kendali, seperti pendapat orang lain, masa lalu, atau kejadian tak terduga.

Henry Manampiring menggabungkan penjelasan filosofis dengan pengalaman pribadinya yang berjuang melawan depresi. Ini membuat narasi dalam buku terasa sangat manusiawi dan mudah dicerna. Ia menunjukkan bahwa ajaran Stoikisme tidak hanya relevan di zaman kuno, tetapi juga bisa menjadi alat bantu kesehatan mental di era modern.

Buku ini terbagi ke dalam beberapa bab yang masing-masing mengangkat satu prinsip Stoik. Mulai dari bagaimana menyikapi kemarahan, rasa cemas, hingga menghadapi orang yang menyebalkan. Bahasa yang digunakan ringan, tidak menggurui, dan banyak mengandung analogi yang sederhana tapi mengena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun