Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukkan adanya aktifitas-aktifitas yang terjadi demi mencapai keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Pembangunan tak jarang memiliki sasaran pada aspek ekonomi yang berarti pada pembangunan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi suatu wilayah. Hal yang mudah ditemui terkait maraknya pembangunan dalam sektor ekonomi adalah kegiatan industri. Industri merupakan sektor yang sangat berpengaruh bagi kondisi ekonomi sebuah negara. Kegiatan industri ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah yang nantinya akan berdampak pula pada ekonomi nasional.
Hampir pada seluruh wilayah Indonesia terdapat kawasan industri. Bahkan kawasan industri sendiri telah diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 tahun 2010 tentang pedoman teknis kawasan industri dinyatakan bahwa ada beberapa kriteria dalam penentuan lokasi kawasan industri, di antaranya adalah bahwasanya jarak terhadap pemukiman minimal 2 kilometer, kemudian peruntukan lahan, merupakan lahan non pertanian, non pemukiman dan non konservasi. Namun pada praktiknya, masih saja terdapat pabrik yang berdiri di sekitar pemukiman warga, bahkan memiliki jarak yang cukup mepet dengan rumah warga.
Hal semacam ini tentu menimbulkan permasalahan-permasalahan yang terjadi nantinya. Jika dikaji lebih lanjut, hal semacam ini dapat menimbulkan eksternalitas. Eksternalitas sendiri dapat diartikan sebagai dampak yang tidak terkompensasi dari tindakan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain. Eksternalitas ini muncul ketika seseorang terlibat dalam suatu kegiatan yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain yang tidak menerima kompensasi atas gangguan tersebut.
Ekternalitas memiliki dua jenis, yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas akan menjadi positif apabila kegiatan tersebut menghasilkan manfaat yang baik bagi pihak lain dan pihak yang mendapat manfaat tersebut tidak membayar atau melakukan kompensasi akan manfaat yang telah diterimanya.
Sedangakan eksternalitas akan bernilai negatif apabila kegiatan yang dilaksakan memiliki dampak yang buruk atau kerugian yang dialami oleh seseorang atau kelompok meskipun mereka tidak telibat dalam kegiatan yang berdampak negatif tersebut. Pembangunan pabrik diantara lahan pemukiman warga ini dinilai kurang efektif. Pasalnya pembangunan pabrik yang didirikan diantara pemukiman warga memiliki beberapa efek yang merugikan bagi pihak lain.
Contohnya pada pabrik sarden serta pabrik plastik yang terdapat pada Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Keberadaan pabrik ini berada pada tengah-tengah pemukiman warga yang berada pada wilayah pesisir. Seperti halnya wilayah pesisir yang berpotensi pada sumberdaya lautnya.
Demikian dimanfaatkan untuk pengembangan industri pada daerah Muncar. Pabrik-pabrik ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi namun yang menjadi masalahnya adalah dampak dari kegiatan industri yang dirasakan oleh warga sekitar. Pada beberapa pabrik tampaknya kurang memiliki sistem pembuangan limbah industri yang baik. Hal itu dibuktikan dengan adanya limbah yang mengalir pada selokan depan pabrik yang kotor dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Serta sampah yang menumpuk pada aliran sungai. Hal ini akan mengganggu kesejahteraan warga sekitar dan orang yang lewat pada jalanan pabrik tersebut.
Dari sampah-sampah tersebut sebagian mengalir ke laut yang nantinya akan berdampak pula ke produktifitas nelayan. Jika semakin banyak sampah yang menumpuk di laut maka semakin sedikit ikan didapat, dengan begitu akan mengurangi pendapatan warga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan.
Selain itu dampak negatif berupa sampah dan limbah ini juga akan membuat citra kota menjadi buruk. Pembangunan industri sebenarnya berdampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomu wilayah sekitar, namun jika sudah memasuki limbah yang tidak dapat diatasi dengan baik maka akan mengakibatkan dampak yang buruk.
