Mohon tunggu...
Dinara Falif
Dinara Falif Mohon Tunggu... Lainnya - Perencanaan Wilayah dan Kota

191910501078

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Arahan Pengembangan Agroindustri Gula Merah Desa Rejoagung

23 Juni 2021   21:24 Diperbarui: 23 Juni 2021   21:36 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kecamatan Srono merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Banyuwangi. Kamatan ini memiliki luas wilayah seluas 100,77 km2 yang terbagi menjadi 10 wilayah administratif dan dialiri oleh 10 sungai. Sungai yang mengaliri wilayah Kecamatan Srono diantaranya adalah Sungai Bomo, Sungai Komes, Sungai Srono, Sungai Klampok, Sungai Dadapan, Sungai Kepisah, Sungai Awat, 

Sungai Mengarang, Sungai Suko dan Sungai Penawar. Untuk wilayah administratifnya, Kecamatan Srono terdiri atas 19 desa, diantaranya adalah Desa Bagorejo, Desa Kebaman, Desa Parijatah Kulon, Desa Parijatah Wetan, Desa Kepundungan, Desa Sukomaju, Desa Sukonatar, Desa Sumbersari, Desa Wonosobo dan Desa Rejoagung. Secara geografis, Kecamatan Srono berbatasan dengan Kecamatan Sigojuruh, Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Blimbingsari pada bagian Utara. Berbatasan dengan Kecamatan Cluring pada bagian Selatan. Berbatasan dengan Kecamatan Muncar pada bagian Timur. Berbatasan dengan Kecamatan Sempu dan Kecamatan Genteng pada bagian Barat.

Desa Rejoagung merupakan salah satu desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Srono. Desa ini terletak pada bagian Utara Kecamatan Srono dengan luas wilayah desa seluas 9,73 km2 yang terbagi atas tiga dusun, ayitu Dusun Krajan, Dusun Sumberagung dan Dusun Sumberroto. Wilayah Desa Rejoagung berada pada 0,210 meter di atas permukaan laut dengan memiliki curah hujan sekitar 1.066 mm/tahunnya. 

Lahan yang berada di Desa Rejoagung ini terbagi atas beberapa penggunaan, yaitu untuk lahan permukiman, lahan pertanian yang didalamnya telah mencakup persawahan dan perkebunan serta untuk fasilitas umum. Desa Rejoagung memiliki komoditas perkebunan berupa kelapa dan kelapa deres. Untuk tanaman sayuran, Desa Rejoagung memiliki komoditas berupa bayam, kangkung dan terung. Untuk tanaman buah-buahan, desa ini memiliki komoditas berupa Pepaya, Durian, Rambutan, Mangga, Manggis dan Semangka. Untuk tanaman panga, Desa Rejoagung memiliki komoditas di Padi Sawah dan Jagung.

Arahan Pengembangan Agroindustri Gula Merah

Industri gula merah merupakan homeindustri yang bersifat mikro namun digeluti oleh beberapa asyarakat Desa Rejoagung. Dengan memanfaatkan kondisi fisik wilayah yang mendukug penanaman tanaman kelapa membuat masyarakat banyak yang mengganungkan perekonomiannya melalui industri gula merah ini. Tentu hal ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri akan pertanyaan bagaimana agar industri ini tetap berkelanjutan dan dapat menjadi tumpuan ekonomi masyarakat dari waktu ke waktu. Beberapa upaya yan dapat dilakukan ialah sebagai berikut:

Pembangunan infrastruktur pendukung industri.

Sebagai sektor industri yang merupakan produksi barang kemudia dipasarkan tentu akan terpengaruh akan kondisi eksisting dari infrastruktur pendukung seperti keberadaan aksesibilitas. Diketahui bahwa Rejoagung merupakan desa yang berada jauh dari pusat kecamatan dan merupakan perbatasan Kecamatan Srono dengan Kecamatan Muncar. 

Sehingga keberadaan jalan disini tidak terlalu diperhatikan. Namun sebenarnya keberadaan jalan yang baik ini urgent bagi Desa Rejoagung pasalnya sebagai sektor industri otomatis akan terjadi kegiatan pendistribusian produk yang mana akan sangat bergantung pada kondisi jalan. 

Pada kondisi eksisting, kondisi jalan Rejoagung ini beberapa terdapat asalah seperti jalan berlubang, aspal tidak rata dan bahkan sampai ada yang pada beberapa spot memiliki aspal yang rusak dan yang tersisa hanyalah bebatuan di jalan. Padahal jalan ini sangat penting keberadaannya bagi industri. Apabila akasesibilitas baik maka proses distribusi akan lancar dan cepat. Perlu digaris bawahi, perbaikan aksesibilitas ini tidak hanya ditujukan untuk industri namun juga untuk pemerataan pembangunan menuju Indonesia emas 2045.

Pembentuka Klaster Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun