Liburan ke selatan Prancis belum lengkap rasanya kalau belum mampir ke ladang lavender. Ya, bunga lavender yang mempunyai ciri khas berwarna ungu temaram, dengan kelopak bunga kecil-kecil serta bertangkai daun panjang, menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Saat musim panas dimulai, yaitu sekitar pertengahan bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli, saatnya para turis berbondong-bondong ke kawasan di selatan Prancis yang disebut Provence, menyambut tanaman bunga lavender yang mulai bermekaran, rata-rata untuk difoto dengan mengenakan gaun tercantik, baju terkeren, serta background ladang atau kebun lavender.
Kenapa ladang lavender hanya bisa ditemukan di selatan Prancis? Karena memang tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah dengan tanah berkapur yang kering dan banyak ditimpa sinar matahari.
Sementara itu, iklim di selatan Prancis yang sejuk karena dekat Laut Mediterania selalu disinari cahaya matahari sepanjang tahun bahkan di musim dingin sekali pun.
Makanya, tanaman lavender bisa tumbuh dengan sempurna, terutama pada masa ia berbunga di sekitar bulan Juni dan Juli, yang teman-teman Kompasianer bisa temukan di komune Valensole dan Luberon, bahkan di kota Sault hingga awal Agustus.Â
Di Abad Pertengahan, terutama di Provence (mencakup kota Marseille, Nice, Avignon...), tanaman lavender juga digunakan untuk komposisi bahan pembuatan parfum, minyak esensial, serta obat-obatan tradisional.
Makanya, jika teman-teman Kompasianer berkesempatan mampir ke selatan Prancis, kalian akan menemukan toko-toko yang menjual sabun khas selatan Prancis, serta produk-produk perawatan tubuh yang terbuat dari bahan lavender.
Bahkan, lotion antinyamuk tradisional juga dibuat dari lavender, karena namanya juga di selatan yang iklimnya lumayan hangat, pada musim panas sih sama saja dengan Indonesia, banyak nyamuk! Aroma produk-produk berbahan lavender pun khas, harum tapi tidak terlalu tajam, serta menenangkan.Â