Mohon tunggu...
dina arismaniatul
dina arismaniatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Airlangga

Menonton film genre thriller

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Impact Boys' Love Thailand: Persenggamaan Gay Kenikmatan HIV/AIDS?

3 Juli 2022   09:10 Diperbarui: 3 Juli 2022   10:01 1802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa sekarang ini boys' love Thailand sudah tidak asing lagi bagi masyarakat awam khusunya bagi para remaja yang nge-ship pasangan idola nya. Ketika bicara tentang boys' love maka yang terlintas dipikiran adalah yang pasti adegan antara sepasang laki-laki atau gay. Gay sudah menjadi kata-kata yang biasa saja bagi masyarakat kita, spesial karena gay melanggar berbagai aturan yang ada. Sex orientasi bebas bagi seseorang, tetapi jika menilik lebih jauh bahwasaanya laki-laki lebih banyak terkena HIV/AIDS daripada perempuan.  

Sebelum lanjut lebih jauh kepada boys' love kita menelisik dulu gay dalam melakukan senggama kepada pasangannya. Sodomi lebih riskan menyebabkan HIV/AIDS karena anus merupakan bagian yang mudah terinfeksi virus. Impact terbesar yang dibawa BL Thailand ini adalah merajalela nya LGBT khususnya gay, ketika membahas gay maka akan langsung terpikir dengan sodomi, resiko akan adanya HIV/AIDS bagi pasangan gay tidak dapat terelakkan lagi, ada beberapa alasan yang menyebabkan tingginya risiko HIV pada hubungan seks gay. Alasan-alasan tersebut sangat beragam dan rumit, mulai dari faktor-faktor biologis, gaya hidup, dan sosial. Itulah mengapa pencegahan terhadap kasus HIV pada pasangan gay masih sulit untuk digalakkan (Hallo Sehat). 

Riskan nya kaum gay terkena HIV/AIDS membuat kita seharusnya membatasi untuk menonton yang namanya boys' love (BL), ketika kita sudah menjadi kecanduan maka itu akan sulit diubah dan tingkatan tertinggi nya kita akan mencoba melakukan itu karena tadi yang sudah kecanduan, yang awalnya penasaran > tertarik > kecanduan > mencoba. Ketika kita searching di google dengan keyword "Boys' Love Thailand" maka mereka akan otomatis menampilkan berbagai video atau gambar sepasang cowok yang beradegan tidak senonoh, dan jelas kita tahu jika yang membuka keyword  ini adalah anak dibawah umur maka bisa dibayangkan akibat yang terjadi.

Impact boys' love menjadi nyata ketika sekarang anak muda mengikuti trend khusunya laki-laki yang mengundang ke "boys' love" mereka seakan menjadi pasangan kekasih, bermesra-mesraan di tempat umum ataupun di kamar. Terlepas dari mereka hanya sekedar membuat konten di tiktok atau apapun tujuan mereka, tetapi balik lagi impact yang diberikan sungguh besar. Ketika kita terbiasa melihat itu, maka lama kelamaan kita akan menormalisasikan hal tersebut apalagi jika itu anak dibawah umur yang menjadikan itu contoh sehingga meraka menganggap itu biasa saja ketika laki-laki menjalin cinta dengan sesama jenis. Populernya platform tiktok, yang mana semua umur bisa memainkan aplikasi ini di tiktok sendiri banyak yang nge-ship pasangan sesama jenis khusunya laki-laki dengan laki-laki, algoritma tiktok akan membuat konten ini lebih mudah diakses, jika terus menerus maka akan berakibat bandwagon effect. Bandwagon effect adalah istilah untuk menggambarkan fenomena di mana seseorang cenderung mengikuti suatu tren, mulai dari gaya hidup, perilaku, cara berpakaian, cara berbicara, atau konten di media sosial. Dalam dunia psikologi, bandwagon effect termasuk dalam bias kognitif, yakni kondisi ketika pemikiran dipengaruhi oleh sesuatu yang sering dilakukan banyak orang. Hal ini kadang kala dapat memicu kesalahan dalam berpikir dan mengambil keputusan.

Fenomena populernya boys' love di Thailand sendiri berasal dari keberhasilan serial 2gether, yang menceritakan perasaan antara dua pria muda. Dengan keberhasilan tersebut, baik produk sinema Thailand ataupun film bergenre boys' love, semakin sering diproduksi untuk memenuhi permintaan asing yang muncul. Genre yang semakin mengglobal ini---terutama di Asia---berhasil menarik perhatian karena unsur budaya yang dibawa, yaitu kehidupan LGBTQ yang merupakan suatu kontroversi tersendiri di lingkungan para penonton. Berkaitan dengan kontroversi keberadaan komunitas LGBTQ, dalam televisi Thailand, keberadaan karakter homoseksual awalnya merupakan sesuatu yang janggal, apabila terdapat karakter atau hubungan homoseksual, biasanya ia bukanlah komponen inti dari alur cerita utama. Hal tersebut mulai berubah pada tahun 2007, yang mana Love of Siam dirilis dengan tema perasaan cinta antara dua lelaki muda selama di sekolah menengah atas. Keberadaan film tersebut mengundang reaksi yang besar dan menjadi keberhasilan yang tidak terduga. Kontroversi yang lebih besar pun mengikuti; namun, keberhasilan finansial film tersebut menandakan adanya permintaan dalam pasar romansa sesama jenis (Habibah, dkk., 2021).

Adegan yang dimunculkan dalam serial BL merupakan wujud implementasi pasangan LGBT, seperti layaknya mempromosikan bahwasannya gay itu normal dan mereka seperti punya payung untuk berteduh dari pandangan masyarakat atas keabnormalan mereka. Jika di telisik dari sudut sosial, jika budaya boys' love ini semakin berkembang maka akan berakibat jangka panjang terhadap penurunan polulasi,dimana pasangan gay lebih banyak dan mengakibatkan keturunan selanjutnya akan punah, karena tidak adanya lagi proses pembuatan keturunan antara seorang perempuan dengan laki-laki.

    Dalam agama islam juga dijelaskan dalam surat Al-A'raaf ayat 80 dalam ayat yang agung ini, Allah Ta'ala menyebutkan bahwa perbuatan sodomi antar sesama pria, yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth 'alaihis salam, merupakan perbuatan fahisyah. Sedangkan fahisyah adalah suatu perbuatan yang sangat hina dan mencakup berbagai macam kehinaan serta kerendahan. 

Dan firman Allah Ta'ala :

 "...yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum kalian?"

 [Al-A'raaf: 80].

Maksudnya : bahwa perbuatan sodomi yang telah dilakukan kaum Nabi Luth 'alaihis salam tersebut, belumlah pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum mereka. Hal ini disebabkan sodomi itu adalah perbuatan menyelisihi fitroh yang sangat menjijikkan, karena seorang laki-laki mensetubuhi dubur laki-laki lain, sedangkan di dalam dubur itu adalah tempat kotoran besar yang bau, kotor, jorok lagi menjijikkan! Sehingga pantaslah fitrah yang lurus pastilah menolaknya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun