Mohon tunggu...
Dimas Maulana
Dimas Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Random

Menjadi versi terbaik diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Back to Village 3 Universitas Jember: Meningkatkan Kesejahteraan Usaha Kerupuk Tenggiri Terdampak Covid-19

22 September 2021   13:25 Diperbarui: 22 September 2021   14:32 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Edukasi digital marketing (Dokpri)

Penurunan omzet dan jumlah produksi sangat dirasakan oleh pemilik usaha karena berkurangnya pangsa pasar secara drastis. Padahal sebelum pandemi virus Covid-19 ini pemilik uisaha dapat berproduksi secara besar dan lancar.

Selama 30 hari KKN ini penulis berfokus untuk membantu berdayakan UMKM Kerupuk Tenggiri. Hal pertama yang kami lakukan adalah melakukan koordinasi dengan kepal Dusun Joyosari, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Pokok pembahasan adalah membahas tentang permasalahan yang dihadapi oleh mayoritas UMKM di desa Olehsari. 

Kemudian kami menentukan sasaran UMKM yang bergerak dalam bidang produksi kerupuk tenggiri dengan kepemlikan Bu Soffie. 

Diskusi dilaksanakan bersama pemilik usaha dan bertempat di rumah pemilik usaha. Hasil dari diskusi tersebut yaitu program kerja peserta KKN Back To Village III Universitas Jember yaitu program kerja KKN selama 30 hari.

Gambar 1. Koordinasi dengan mitra terkait permasalahan yang dialami di era pandemi Covid-19 (Dokpri)
Gambar 1. Koordinasi dengan mitra terkait permasalahan yang dialami di era pandemi Covid-19 (Dokpri)

Mahasiswa KKN Back to Village III Universitas Jember melakukann edukasi dan pendampingan terkait branding produk kerupuk tenggiri. 

Branding adalah memberi kekuatan brand pada produk dan layanan (Kotller & Keller 2012). Hal ini kami lakukan karena pemilik usaha masih belum memiliki label dan nama produk maka dari itu saya sebagai Mahasiswa KKN Back To Village 3 Universitas Jember membantu hal tersebut. 

Dengan adanya pendampingan pembuatan label dan nama produk tersebut diharapkan akan memberikan nilai tambah yang lebih terhadap produk kerupuk tenggiri ini.

Gambar 2. Label produk kerupuk tenggiri (Dokpri)
Gambar 2. Label produk kerupuk tenggiri (Dokpri)

Hal kedua yaitu terkait pemasaran digital, Chaffey (2202) mendefinisikan digital marketing merupakan penerapan teknologi yang akan membentuk hubungan online ke pasar, baik melalui website, database, email, bahkan digital TV. Tujuan melakukan pengenalan dan pendampingan pemasaran digital agar memperlebar pangsa pasar dari prouksi kerupuk tenggiri ini sehingga dapat meningkatkan pendapatan terhadap usaha tersebut

Gambar 3. Edukasi digital marketing (Dokpri)
Gambar 3. Edukasi digital marketing (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun