Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Lonjakan DBD dan Flu di Musim Cuaca Ekstrem

2 Oktober 2025   08:40 Diperbarui: 2 Oktober 2025   08:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: AI ChatGPT

Demam Berdarah Dengeu (DBD) mewabah lagi?Sebulan terakhir, banyak orang di sekitar kita demam, batuk, pilek, bahkan, beberapa kasus berkembang menjadi DBD yang membutuhkan penanganan medis serius. 

Fenomena ini bukan sekadar "musim sakit" biasa, melainkan erat kaitannya dengan cuaca yang ekstrem, pagi hingga siang terasa terik menyengat, lalu sore sampai malam diguyur hujan deras.

Khususnya hal itu terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Perubahan iklim semacam ini menciptakan kondisi yang ideal bagi penyebaran penyakit, terutama yang ditularkan nyamuk dan virus pernapasan. 

Tidak heran jika kasus DBD maupun flu meningkat signifikan dalam beberapa minggu terakhir.

Data Resmi: Lonjakan Kasus DBD di 2025

Kementerian Kesehatan RI melaporkan hingga Juni 2025 terdapat 89.845 kasus DBD dengan 391 kematian. 

Angka ini memang lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2024 yang mencapai 175.212 kasus dengan 1.110 kematian, tetapi tetap menunjukkan bahwa DBD masih menjadi ancaman serius.

Di pertengahan 2025, data mencatat sekitar 67.030 kasus DBD, dengan Jawa Barat sebagai provinsi terbanyak. 

Bahkan di awal tahun 2025, lebih dari 6.000 kasus dengan 28 kematian tercatat hanya dalam satu bulan.

Tahun 2024 juga meninggalkan catatan kelam dengan 257 ribu kasus DBD dan lebih dari 1.400 kematian, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kontribusi terbesar kematian akibat dengue di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun