Literasi Indonesia Lemah, Benarkah?
Pembahasan tentang literasi Indonesia, jika mengaitkan ini sebagai sebuah peradaban bangsa, tentu sangat menarik dan harus terus dikaji.Â
Kita perlu memahami di mana letak permasalahannya serta apa solusi terbaiknya agar generasi mendatang tidak terjebak dalam kelemahan yang sama.
Pernahkah Anda membuka artikel, tertarik pada judulnya, tetapi tidak jadi membaca sampai tuntas? Jika jawabannya "ya", fenomena ini bukan sekadar kebiasaan pribadi, melainkan gambaran umum rendahnya literasi Indonesia hari ini.
Di era digital, banyak orang hanya berhenti di judul. Padahal, justru di balik isi artikel tersimpan pemahaman yang lebih utuh.Â
Sayangnya, kebiasaan membaca cepat tanpa mendalami isi telah membuat masyarakat mudah salah tafsir, menyerap informasi setengah-setengah, bahkan rentan terjebak hoaks yang merugikan.
Data Terbaru Literasi Indonesia 2024
Meski ada kemajuan, literasi Indonesia masih menghadapi banyak tantangan serius.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) 2024: 73,52 poin, naik dari 69,42 pada 2023 (Perpusnas).
-
Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) 2024: 72,44 poin, meningkat, tapi belum mencerminkan budaya membaca mendalam (BPS/Kompas).
Buta aksara 2024: 3,33% untuk usia 15 tahun ke atas, dan 3,05% untuk usia 10 tahun ke atas (Kemendikbudristek).
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!