Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Literasi Indonesia Lemah: Fenomena Judul Bombastis Vs Isi yang Diabaikan

23 September 2025   06:46 Diperbarui: 23 September 2025   06:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literasi Indonesia Lemah: Fenomena Judul Bombastis Vs Isi yang Diabaikan, Sumber foto: ChatGPT

Literasi Indonesia Lemah, Benarkah?

Pembahasan tentang literasi Indonesia, jika mengaitkan ini sebagai sebuah peradaban bangsa, tentu sangat menarik dan harus terus dikaji. 

Kita perlu memahami di mana letak permasalahannya serta apa solusi terbaiknya agar generasi mendatang tidak terjebak dalam kelemahan yang sama.

Pernahkah Anda membuka artikel, tertarik pada judulnya, tetapi tidak jadi membaca sampai tuntas? Jika jawabannya "ya", fenomena ini bukan sekadar kebiasaan pribadi, melainkan gambaran umum rendahnya literasi Indonesia hari ini.

Di era digital, banyak orang hanya berhenti di judul. Padahal, justru di balik isi artikel tersimpan pemahaman yang lebih utuh. 

Sayangnya, kebiasaan membaca cepat tanpa mendalami isi telah membuat masyarakat mudah salah tafsir, menyerap informasi setengah-setengah, bahkan rentan terjebak hoaks yang merugikan.

Data Terbaru Literasi Indonesia 2024

Meski ada kemajuan, literasi Indonesia masih menghadapi banyak tantangan serius.

  • Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) 2024: 73,52 poin, naik dari 69,42 pada 2023 (Perpusnas).

  • Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) 2024: 72,44 poin, meningkat, tapi belum mencerminkan budaya membaca mendalam (BPS/Kompas).

  • Buta aksara 2024: 3,33% untuk usia 15 tahun ke atas, dan 3,05% untuk usia 10 tahun ke atas (Kemendikbudristek).

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun