Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Public Speaking: Berbicara di depan Tentara di Mabes TNI AL

18 September 2025   16:04 Diperbarui: 18 September 2025   19:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Public Speaking: Berbicara di depan Tentara di Mabes TNI AL, Sumber Foto: Dok Pribadi

Padahal, salah satu ciriku dalam menyampaikan materi, selalu disertai candaan ala stand up comedy, garing-garing gurih menyegarkan gitu deh...yang penting, biasanya, ada saja yang tertawa.

Di menit awal berbicara, nuansa ketegangan terasa, namun aku berusaha sekuat tenaga untuk mengatasinya dengan tetap fokus kepada materi dan coba mengurai ketegangan dengan mengeluarkan jokes yang fungsinya sebagai ice breaking.

Dan sempurna, mereka tidak tertawa!

Apakah aku menyerah? Tentu tidak, aku sudah menyiapkan strategi lain, karena biasanya, setelah materi presentasi jadi, aku membaca ulang serta coba membayangkan cara penyampaianku saat di depan kelas. Selalu begitu.

Berarti Plan B harus dimulai...

Plan B pun tidak terlalu berhasil, sehingga aku kembali fokus ke materi dan lebih banyak bercerita serta mulai menggunakan metode coaching dengan melemparkan pertanyaan sambil berkeliling menghampiri mereka satu per satu.

"The best defense is offense," begitu kata pepatah. Daripada aku hanya bertahan dengan rencana awal yang sudah ketahuan gagal, maka lebih baik aku "menyerang" mereka dengan Nekat. 

Metode coaching dengan pertanyaan-pertanyaan yang "menggali" kulakukan. Dan Alhamdulillah berhasil. Suasana mulai cair dan shock therapy-ku berhasil, mereka agak terkejut sepertinya dengan "serangan mendadak" dariku.

Baru setelah itu, beberapa jokes-ku "termakan" dan materi demi materi mereka kunyah dengan nikmat. Terbukti dari setiap lontaran pertanyaanku yang mengulang materi, setiap akan masuk ke materi berikutnya, mereka lalap dengan sempurna.

Agak senang juga melihat para peserta yang smart itu, dan baru kuketahui lewat beberapa perbincangan selama proses transfer pengetahuan itu, bahwa mereka adalah mentor yang berpangkat Letnan dan seorang Mayor perempuan.

Wow...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun