Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mungkinkah KKN Diberantas Padahal Sudah Sedemikian Membudaya?

27 Agustus 2025   09:38 Diperbarui: 27 Agustus 2025   09:38 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mungkinkah KKN Diberantas Padahal Sudah Sedemikian Membudaya? Ilustrasi: ChatGPT

Mulai dari kasus suap pejabat daerah, manipulasi anggaran, hingga skandal proyek infrastruktur.

Contoh mencolok adalah kasus korupsi BTS 4G yang menyeret eks Menkominfo Johnny G. Plate. Negara dirugikan hingga Rp8,03 triliun hanya dari satu kasus. 

Belum lagi kasus lain seperti dugaan korupsi tunjangan kinerja Kementerian ESDM, atau mafia proyek jalan di daerah.

Dan yang terbaru, publik kembali diguncang oleh kasus yang menyeret mantan wakil menteri Immanuel Ebenazer alias Noel, yang juga mantan aktivis, yang ditangkap terkait dugaan tindak pidana korupsi. 

Kasus ini menambah panjang daftar bukti bahwa praktik busuk tersebut tidak mengenal batas profesi. Bahkan mereka yang sebelumnya dikenal sebagai "pengkritik" pun bisa terjerat jika terbuai oleh godaan.

Apalagi Noel dikenal sangat keras, bukan saja mengkritik tapi juga ketegasannya yang meminta agar setiap pelaku korupsi di hukum mati. Sama seperti ketika Anas Urbaningrum yang sangat pede dan siap digantung di monas ketika korupsi.

Tender Proyek dan "Permainan Lama"

Jauh sebelum kasus-kasus terbaru, praktik korupsi di Indonesia sudah lama dikenal lewat skema tender proyek. 

Misalnya, permainan mark-up anggaran pembangunan infrastruktur yang membuat kualitas jalan cepat rusak meski baru dibangun. Publik tentu tidak asing dengan istilah "proyek asal jadi" yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat.

Menurut laporan Indonesia Corruption Watch (ICW), modus korupsi proyek daerah paling banyak dilakukan melalui pengadaan barang dan jasa. 

Polanya seragam: proyek dikerjakan asal-asalan karena nilai anggaran sudah dipotong lewat praktik kolusi sejak awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun