Mengutip dari Vice, Brain Rot terjadi saat otak terbiasa dengan rangsangan cepat, pendek, dan sensasional.Â
Akibatnya, kita kehilangan kemampuan untuk berpikir panjang, menganalisis mendalam, dan bahkan berempati. Yang ada justru sikap impulsif, mudah percaya hoaks, dan ikut-ikutan menyebar tanpa pikir panjang.
Mirip seperti sekarang: ketika isu RK dan LM belum ada klarifikasi resmi yang berkuatan hukum tetap serta minimal fakta kongkretnya, tapi linimasa sudah ribut seperti pengadilan.
Kronologi Singkat Kasus RK--LM
Kabar tentang dugaan kedekatan Ridwan Kamil (RK) dengan Lisa Mariana (LM) mencuat setelah akun gosip mengunggah video dan tangkapan layar DM yang diduga melibatkan mereka.Â
LM sendiri dikenal sebagai kreator konten dan pemeran muda, sementara RK masih aktif sebagai tokoh publik yang cukup dihormati.
Menurut dari Suara.com, isu ini pertama kali viral karena unggahan anonim. Namun dengan cepat menyebar, apalagi setelah beberapa akun besar ikut mengangkatnya.Â
RK secara tegas membantah tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah yang sengaja dibuat untuk menjatuhkan nama baik. Pihak LM juga enggan memberikan komentar lebih jauh.
Dalam update terakhir dari Kompas.com, belum ada bukti konkret soal dugaan perselingkuhan ini. Namun opini publik sudah kadung terbelah---antara yang percaya, dan yang memilih untuk tidak peduli.
Kenapa Kita Jadi Terlalu Kepo?
Alasan utama sebenarnya sederhana: manusia memang makhluk penasaran. Tapi di era media sosial, rasa penasaran itu dipelihara dan dijadikan produk.Â