Kisah pemuda jalanan penuh semangat dan kebebasan ini lekat dengan semangat generasi muda saat itu. Versi terbarunya dirilis pada tahun 2024 dan disutradarai oleh Sidharta Tata.Â
Dengan aktor Jefri Nichol memerankan Ali Topan, film ini mencoba membangun kembali narasi tentang "berontak dengan makna," yang cocok dengan keresahan anak muda zaman sekarang.
Tak kalah penting, tentunya adalah film Laskar Pelangi (2008) yang fenomenal dan diangkat dari novel Andrea Hirata, berhasil menembus 4,7 juta penonton.Â
Cerita tentang perjuangan anak-anak Belitung melawan keterbatasan lewat pendidikan ini bukan hanya sukses secara komersial, tapi juga mengangkat citra sastra Indonesia ke pentas dunia.
Adaptasi Itu Bukan Penjiplakan
Mengadaptasi film dari novel bukanlah pekerjaan mudah. Banyak elemen dalam buku tidak bisa serta-merta ditampilkan secara utuh dalam waktu dua jam.Â
Maka diperlukan keberanian untuk menyusun ulang narasi, memadatkan cerita, hingga kadang menghapus atau menambah elemen baru.
Film Dune (2021) misalnya, hanya mengadaptasi setengah dari buku pertama karya Frank Herbert, tapi berhasil memenangkan enam Oscar dan membuka ruang bagi sekuel.Â
Pendekatan seperti ini menunjukkan bahwa adaptasi adalah hasil tafsir, bukan salin-tempel.
Begitu juga dengan Ali Topan versi terbaru. Sang sutradara tidak sekadar memindahkan isi novel ke layar, tapi mengolah ulang agar lebih relevan bagi generasi penonton saat ini.Â
Nuansa urban, visual penuh simbol, dan dialog yang reflektif menjadi ciri khas adaptasi modern.