Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Film

Komang: Film yang Indah dan Tenang Tapi Ceritanya Kurang Nendang

6 April 2025   07:12 Diperbarui: 6 April 2025   07:14 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komang: Film yang Indah dan Tenang Tapi Ceritanya Kurang Nendang, foto: instagram @cinepolisid

Begitu juga perjuangan Ode dari kampung ke Jakarta, yang katanya berdasarkan kisah nyata Raim Laode. Itu harusnya bisa jadi bumbu "struggle for life" yang mengena. 

Termasuk dengan beberapa "beat" materi stand up dari Raim harusnya juga bisa ditampilkan, karena jokes dan komedinya sangat terasa kurang, setidaknya gaya khas satire nya nyaris tak ada.

Dan, maaf, lagi-lagi, semuanya disampaikan dengan tempo pelan dan tidak terlalu emosional.

Akting Natural, Logat Daerah Jadi Nilai Plus

Meski ceritanya terasa begitu datar, akting para pemain layak diacungi jempol.

Kiesha Alvaro tampil natural dengan logat Buton yang cukup meyakinkan. Aurora Ribero juga tak main-main, logat Balinya dapet banget. 

Dikutip dari berbagai media hiburan nasional, Aurora bahkan mendapat pelatihan khusus agar bisa membawakan dialog dengan aksen yang autentik.

Pemeran pendukung pun solid. Ada Cut Mini, Ayu Laksmi, Arie Kriting, dan tentu saja Mathias Muchus. Semuanya tampil sesuai porsi, meski tak banyak diberi ruang dramatis.

Skenario Rapih Tapi Kurang Berani

Skenario ditulis oleh Evelyn Afnilia. Struktur ceritanya rapi, konfliknya jelas. Tapi dari sisi dinamika emosi, terlalu datar. 

Seolah ingin tetap "aman" di wilayah romansa yang manis, tanpa menyelam ke konflik-konflik yang lebih dalam dan pahit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun