Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ramadan dan Kesehatan Mental: Manfaat Puasa untuk Jiwa yang Lebih Tenang

13 Maret 2025   17:54 Diperbarui: 13 Maret 2025   17:54 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan dan Kesehatan Mental: Manfaat Puasa untuk Jiwa yang Lebih Tenang, Photo by Daniel Reche: pexels.com

Ramadan tidak hanya menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kesehatan mental.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa praktik berpuasa dan ibadah yang intens selama Ramadan dapat membantu mengelola stres serta meningkatkan kesehatan mental seseorang. 

Menurut berbagai pakar psikologi, kebiasaan seperti berdoa, bersedekah, dan introspeksi diri selama bulan suci ini dapat mengurangi kecemasan serta memperkuat mental.

Puasa di bulan Ramadan melatih kesabaran dan pengendalian diri, yang berdampak langsung pada stabilitas emosional. 

Sebagaimana dikutip dari jurnal kesehatan mental, proses menahan diri dari makan dan minum membuat otak lebih fokus pada aktivitas non-fisik, sehingga mampu menurunkan produksi hormon stres seperti kortisol. 

Tidak heran jika banyak orang merasa lebih tenang dan memiliki emosi yang lebih terkendali saat menjalani ibadah puasa.

Selain itu, kebiasaan meningkatkan ibadah seperti shalat malam dan membaca Al-Qur'an juga berperan dalam menyeimbangkan kondisi psikologis. 

Menurut hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal psikologi spiritual, kegiatan ibadah dapat merangsang pelepasan hormon serotonin dan dopamin yang berperan dalam meningkatkan kebahagiaan. 

Itulah sebabnya Ramadan sering dianggap sebagai terapi alami untuk mengatasi tekanan hidup.

Interaksi sosial yang lebih intens di bulan Ramadan juga memiliki efek positif terhadap kesehatan mental. 

Saat berbuka puasa bersama keluarga atau menghadiri kajian keagamaan, seseorang bisa merasakan kehangatan dan dukungan emosional dari orang-orang di sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun