Mohon tunggu...
dimas triwibowo.H.
dimas triwibowo.H. Mohon Tunggu... -

sahabat alam yang selalu mencari proses

Selanjutnya

Tutup

Puisi

gerhana bulan

15 Juni 2011   19:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:28 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hampir tengah malam

Purnama memanjat sampai ke puncaknya

Terang terpancar bulat penuh

The full moon isn’t evenly bright all over

The darker make the eyes, nose and mouth

of the “Man in the moon”

Sometime …

like and old man with a bundle of sticks
or a girl reading a book

Sometime like a jumping hare

Or a child with a bucket of water

Atau sepenggal cerita dari masa kecilku

Tentang seorang nenek penenun dengan kucingnya…

Malam semakin tinggi

Bintang-bintang mulai terlelap
dibalik selimut awan

Kembali kulempar tatapku,
Sang dewi masih terjaga

Bayang-bayang bumi perlahan melumat sinarnya

Menelan wajah pucatnya bulat-bulat

Menyisakan hitam tak berbatas

Malam pun seperti tanpa langit

Satu, dua hela nafas menjajari hitungan waktu

Detik detik berdetak seperti memikul beban

Hingga sang dewi kembali terjaga

Dengan wajah berona merah jingga

Dan bayang-bayang bumi

beranjak menapaki jejaknya

Sang Dewi kembali menata diri

Memulas wajahnya

Dengan sedikit sinar yang tersisa

By :juwita


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun