Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kalikuning Adventure Park, Tempat Kemah Kekinian

11 Januari 2018   17:17 Diperbarui: 12 Januari 2018   08:40 2603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalikuning Adventure Park (dok.pri)

Berbagai fasilitas Camping Family dibangun di zona pemanfaatan ruang publik tersebut oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi, antara lain tenda family, pendapa, toilet, mushola, lahan parkir dan spot foto. Seluruh aset tersebut dipercayakan untuk dikelola oleh masyarakat setempat yang tergabung dalam kelompok Kalikuning Park. Di samping itu, masyarakat juga disediakan tempat untuk membuka usaha warung dan persewaan perlengkapan kemah.

Camping Family Kalikuning Adventure Park dapat menjadi alternatif wisata alam bagi wisatawan yang ingin berkemah tetapi tidak ingin repot membawa perlengkapan kemah. Lima tenda family yang tersedia bisa menjadi pilihan kemah kekinian. Tenda berbentuk segitiga yang menyerupai rumah mini tersebut terbuat dari rangka besi dengan atap, dinding dan alas terbuat dari papan plafon yang dicat menyerupai kayu. Tenda family tersebut memiliki kapasitas 4 orang. Tersedia juga tenda dome bagi yang ingin totalitas dalam berkemah. Tak perlu khawatir akan perlengkapan kemah lainnya. Kalikuning Adventure Park menyediakan semua perlengkapan kemah, mulai dari sleeping bag, matras, kompor portable, dan sebagainya.

Jembatan Plunyon (dok.pri)
Jembatan Plunyon (dok.pri)
Lalu bagaimana untuk masalah harga? Untuk masalah harga, Kalikuning Adventure Park telah meyediakannya dalam bentuk paket. Tentu saja bentuk paket lebih hemat. Tersedia tiga pilihan paket Camping Family, yaitu paket Standar, paket Deluxe dan paket Premium. Paket tersebut dibandrol dengan harga mulai Rp 600.000,- sampai dengan Rp 1.300.000,-. Tersedia juga harga satuan, jika harga paket dirasa terlalu hemat.

Kalikuning Adventure Park juga menyediakan camping ground. Camping ground tersebut dapat menjadi alternatif bagi Anda yang ingin berkemah di Gunung Merapi dengan membawa perlengkapan kemah sendiri tetapi tidak ingin mendaki. Untuk tiket berkemah dibandrol dengan harga Rp 20.000,- per orang. Camping ground tersebut dapat menampung puluhan tenda.

Trekking pendek ajang edukasi mengasikkan

Selain berkemah, kita juga dapat menikmati perjalanan menyusuri Kalikuning, yang lebih dikenal dengan istilah trekking. Jalur trekking pendek yang ditawarkan sepanjang kurang lebih 2500 meter dapat kita nikmati sambil belajar flora dan fauna yang ada di Taman Nasional Gunung Merapi. Pemandu akan memandu sepanjang perjalanan trekking pendek menyusuri Kalikuning.

Trekking pendek (dok.pri)
Trekking pendek (dok.pri)
Di Taman Nasional Gunung Merapi ternyata tidak bisa sembarangan menanam pohon. Bukankah menanam pohon itu baik untuk penghijauan ya? Iya, benar. Tetapi tidak bisa sembarangan dalam menanamnya di Taman Nasional. Tanaman yang ditanam di Taman Nasional Gunung Merapi adalah tanaman 'asli Merapi' atau yang sering disebut 'tahan erupsi'. Apa saja tanaman tersebut? Penasaran? Ayo ke Taman Nasional!

Tak hanya flora saja, kita juga dapat mempelajari fauna selama trekking. Fauna endemik Gunung Merapi yang dapat kita amati salah satunya adalah Aplonis Panayensis, yang sering dikenal dengan nama Perling Mata Merah. Setelah memasuki pintu masuk Kalikuning, Plunyon berjajar batang pohon yang telah mati, batang pohon tersebut dijadikan rumah bagi si Perling Mata Merah. Tempat tersebut menjadi salah satu spot pengamatan burung. Balai Taman Nasional Gunung Merapi menyediakan teropong dan monokuler sebagai alat untuk mengamati burung di spot tersebut. Tak hanya si Perling Mata Merah saja, jika Anda beruntung Anda akan menemui fauna endemik lainnya selama trekking, bahkan Anda bisa menemui si Elang Jawa---burung langka endemik Gunung Merapi.

Berjalan menyusuri Kalikuning, melewati jembatan Plunyon hingga bertemu sebuah dam yang berdetak. Suara detakan tersebut berasal dari pompa hidram yang terpasang di bawah dam. Suara hentakan katup pompa menjadikannya seolah-olah berdetak bak suara jantung. Pompa hidram tersebut adalah teknologi tepat guna yang digunakan untuk menaikkan air hingga ke atas bukit---camping ground.

Pompa hidram adalah pompa air yang bekerja menggunakan hentakan hidrolik air. Pompa tersebut dirancang oleh penemu berwarganeraan Perancis bernama Josephem Montgolfierem pada abad ke-18. Prinsip kerja pompa tersebut adalah menggunakan energi kinetik dari air yang mengalir. Menurut para ahli, pompa tersebut mampu menaikkan air dari tempat rendah ke tempat lebih tinggi dengan perbandingan 1:5. Artinya, air yang masuk ke dalam badan pompa dengan ketinggian sumber air 1 meter, maka pompa tersebut mampu menaikkan air pada ketinggian 5 meter dari posisi pompa dipasang.

Pompa hidram (dok.pri)
Pompa hidram (dok.pri)
Di Kalikuning sendiri, pompa hidram yang terpasang kira-kira menaikkan air hingga ketinggian 30 meter. Sumber air berada pada ketinggian kurang lebih 3-4 meter dialirkan melalui pipa menuju pompa hidram. Pompa tersebut tidak membutuhkan energi listrik untuk menggerakkannya. Alam telah menyediakan potensi untuk dimanfaatkan dengan bijak oleh manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun