Mohon tunggu...
Dimas PrasetyoWibisono
Dimas PrasetyoWibisono Mohon Tunggu... Mahasiswa - dimaspryo27

Seorang mahasiswa semester akhir, Menyukai Sejarah, Mendekati Filsafat, Mendengarkan New Wave, dan sedikit absurd

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Satu Dimensi di Lintasan Modernitas dan Covid-19 (Teori Kritis Herbert Marcuse)

3 Agustus 2021   21:58 Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:25 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1. Pendalaman Teori Kritis Marcuse

Hebert Marcuse (1898-1979), salah satu tokoh teori sosial kritis Sekolah Franfkurt generasi pertama bersama Theodor Adorno dan Marx Horkheimer. Identik dengan gerakan gaya kiri baru karena kiprahnya pada 1960 berhasil mempengaruhi sarjana-sarjan radikal seperti Angela Davis dan Robert M. Young. Marcuse juga dikenal sebagai tokoh neo marxisme adalah perkembangan dari marxisme yaitu pemikiran Karl Heinrich Marx dan juga dibawakan oleh Friedrich Engels.  Marucse mempunyai pandahgan terhadap kapitalisme yang jika terinsiprasi dari Marx tentang Objektifikasi.

Marcuse memandang kapitalisme dan industrialisasi menekan kaum buruh begitu kuat. Teori yang berasal dari pemikirannya, yaitu Teori Kritis adalah pemikiran yang menekankan penilaian terhadap masyarakat dan budaya yang mengacu pada pengetahuan ilmu sosial dan Humaniora. Dengan menggunakan sudut padang kritik. Karena beranggapan ilmu pengetahuan tidak hanya sekedar untuk ilmu, tetapi juga harus bersifat praxis untuk menciptakan sosiologis masyarakat yang emansipatoris.

Hingga akhirnya bergabung bersama Marx Horkheimer di Sekolah Franfkurt dengan pengembangan Teori kritis yang menambah khazanah pemikiran Filsafat Jerman.

a. Masyarakat Satu Dimensi

Karya besar dalam Mazhab Franfkurt dalam pengembangan teori kritis adalah menyusun sebuah teori tentang modernitas dengan memahami rasionalitas. Dimana masyarakat tercerahkan akal budinya dari belenggu mitos dan teologi yang berperan sebagai penindasan baru. Kemajuan dianggap selalu membawa nilai positif, ketika mampu memenuhi kemajuan dan kesempurnaan dalam kehidupan masyarakat. Nilai positif beberapa kali menghasilkan mitos, yang malah menghambat perkembangan rasionalitas manusia. Perkembanganya sudah tidak berkepentingan moral, melainkan menjadi suatu dominasi instrumental.

Rasio instrumental ini memperkecil peranan manusia menjadi manusia satu dimensi, dimana semua kepentingan dalam aspek kehidupannya direduksi kepentingan kontrol teknis. Bukannya menciptakan masyarakat rasional yang terjadi malah sebaliknya. Masyarakat Satu dimensi terdiri dari 3 ciri utama yaitu pada masyarakat industri atau teknologi modern saat ini. (1) manusia berada di kekuasaan prinsip teknologi, dalam sejarah proses manusia terutama dalam masyarakat sangat terbantukan dalam teknologi. Akibat dampaknya bagi umat manusia, seperti membeli barang tanpa harus bertatap muka dengan pengiriman cepat. Yang tentu saja pada abad lalu mungkin cuman sekedar angan-angan bahkan tak terpikirkan.

(2) Masyarakat menjadi irrasional sebab tercampur aduknya antara produktifitas dan destruktifitas. Percampuranya menciptakan produksi tidak semata-mata untuk perdamaian, tapi malah menciptakan potensi-potensi permusuhan karena ada rasa juga ingin mendominasi. Masyarakat modern terlihat rasional secara mendetail, tapi menjadi irrasional secara keseluruhan.

(3) Masyarakat berdimensi satu, ciri ketiga menjadi yang paling dasar. Segala segi kehidupannya hanya diarahkan pada satu tujuan, ingin meningkatkan dan melangsungkan satu sistem yang berlaku. Dan mengesampingkan dimensi yang lainnya.

b. Teori Rasionalitas Teknologi

Lalu apa yang menjadi tolak ukur masyarakat modern sebagai mahluk rasional?  Lain tidak bukan adalah peran dan peluang dalam teknologi. Ukuran rasionalitas masyarakat adalah rasionalitas teknologi. Manusia dan konstruksi sosialnya sebagai masyarakat terperangkap dalam penguasaan dan manipulasi teknologi.  Tujuan semula teknologi sebagai alat untuk mempermudah dan bersifat emansipatoris untuk membantu kehidupan sehari-hari manusia. Malah berbalik menjadi memperalat manusia.

Bagaimana Manusia akan keluar dari belenggu teknologi? Menurut Marcuse, sebagai pemikir neo marxis tentu mengandalkan kaum buruh atau proletariat sudah tidak relevan karena sudah masuk ke dalam bagian masyarakat dan perbaikan nasibnya untuk mendiskusikan gaji dan haknya pada pemilik modal. Marcuse berpandangan harus mencari masyarakat baru yang belum teracuni. Sebagai pendobrak dari segala ilusi yang tercipta, yaitu seperti cendekiawan, mahasiswa yang kritis melihat situasi sosial-budaya.

2. Implementasi Teori Sosial Kritis Marcuse

Membahas Implementasi Marcuse, saya akan mencoba menjabarkan terlebih dahulu dari segi historis bagaimana peralihan masyarakat yang menjadi judul pembahasan terjadi. Disamping itu jika berbicara teknologi secara umum kita mengenal masa revolusi industri di inggris saat pabrik-pabrik disana terbantukan dalam masalah produksi melalui alat-alat produksi.

Pengaruh lebih besar terjadi saat berakhirnya perang dunia II, saat itu negara-negara baru merdeka merasa gembira akan berakhirnya situasi perang. Alih-alih terciptanya perdamaian malah menciptakan perebutan kuasa baru yang disebut perang dingin. Secara umum mungkin lebih dikenal perebutan pengaruh antara komunisme dan kapitalisme, hanya jika ditelaah lebih dalam kapitalisme tak membawa serta-merta namanya yaitu kapitalisme tapi menglihbahasakan konsep baru yaitu developmentalism atau yang dikenal pembangunan.

Konsep ini juga diprakrasi oleh IMF dan Bank Dunia yang memperkenalkan sebagai konsep pembangunan semua negara-negara yang ingin maju, tentu menggunakan konsep ini. Dan mulai beralih ke industrialisasi. Saat masuknya masa Orde Baru peralihan ini terjadi Indonesia menuju negara industrialisasi untuk mencapai konsep pembangunan dengan alat-alat canggih berteknologi mutakhir. Karena Indonesia butuh sekali sumber daya manusia yang berarti masyarakat sebagai pengoperasional alat-alat ini dimana teknologi menjadi jalan baru untuk pemenuhan.

Pemenuhan ciri masyarakat satu dimensi yaitu prinsip teknologi saat Proses durasi penghasilan keuntungan untuk memenuhi hasarat dan keuntungan melalui industrialisasi lebih efisien. Dengan mengoperasionalkan alat yang mudah dipelajari akan mendapatkan orientasi uang lebih cepat, dimana uang sebagai alat pemenuhan hasrat dan keinginan. Karena proses produksi karena industrialisasi tadi menciptakan produksi, tidak terbatas produksi tapi juga persaingan (destruktifitas). Di pengaruhi oleh media dalam ekonomi politik komunikasi, yang mungkin tidak akan saya singgung.

Mempengaruhi pola pikir masyarakat disegala penjuru dunia bahwa teknologi membawa arah positif untuk membantu usaha manusia dalam memenuhi hasratnya. Lalu dalam ciri masyarakat satu dimensi selanjutnya produksi dan destruktifitas membuat masyarakat ingin semua bekerja di bidang industrialisasi. Maka jumlah pengangguran meningkat karena merasa mudahnya mendapatkan uang sebagai pemenuhan hasrat dan keinginan. 

Dimana kedua ciri tersebut akan melangkahkan pada ciri yang paling fundamental dimana arah pandanganya diarahkan kepada suatu tujuan, dengan tidak mempertimbangkan sistem dinamis yang lain. Yaitu menjadi manusia bagian dari masyarakat perkotaan, bekerja dikantor dengan gedung besar, dengan alat dukungan beragam teknologi dan mudahnya mendapatkan uang.

Mereka yang terpengaruh oleh teknologi dan terciptanya masyarakat satu dimensi, karena mengensampingkan hal-hal lain. Tidak memperhitungkan akan suatu hal yaitu masalah sisi tradisional yang tidak digerakan  oleh manusia modern dan berasionalitas teknologi itu sendiri dan cukup berdamai dengan kondisi alam saat itu. Karena masyarakat sudah terperangkap dengan seperangkat alat teknologi, ingat apa yang terjadi saat listrik di beberapa wilayah Indonesia mati total pada 4 Agustus 2019? sebagai sumber daya utama yang digerakan teknologi tiba-tiba mengalami kendala. Menjadi lumpuhlah dan ketidakseimbangan dalam sosiologi masyarakat terutama perkotaan yang menggantungkan kehidupannya dengan teknologi dan sumber daya energinya yaitu listrik. Sebagai Homo Sapiens kita kehilangan  sepenuhnya ketrampilan alamiah kita untuk dapat bertahan di Alam karena teknologi.

Lalu pada contoh sumber cadangan terpengaruh karena dampak pandemi covid-19, akibat masyarakat agraris tidak diberikan tempat maupun haknya dengan porsi yang besar. Termasuk dominasi kebaruan teknologi seperti revolusi hijau yang mensubordinasikan kaum perempuan yang membantu dalam bidang pertanian. Kekurangan cadangan pangan, adalah pembuktian pandangan sebelah mata terhadap masyarakat agraris.

Lalu penggusuran lahan-lahan untuk menggenjot pembangunan, infrastruktur adalah prasarana  dan sarana. Perlu diperhitungkan kembali, lahan hidup orang banyak dari yang ikhlas dan berusaha mempertahankan tempat tinggalnya. Setelah jadi infrastruktur tersebut ternyata tidak optimal pada penggunaanya. (baca mengenai Bandara Kertajati yang diwacanakan menjadi bengkel pesawat)

Marcuse menjelaskan peran orang-orang yang belum terkontaminasi sangatlah krusial, seperti cendikiawan, para ilmuwan, mahasiswa harus menjadi penggerak arah emansipatoris Terutama mereka yang masih memegang prinsip moral sebagai pandangan utama dalam kehidupannya. Untuk menyadarkan masyarakat atas dominasi teknologi dan mengubah masyarakat satu dimensi yang tercipta, dengan meletakan tradisional dan modernisasi pada porsinya yang sama-sama besar. Bahwa ada ikatan yang sebenarnya saling mempengaruhi diantara keduanya.

Rujukan

Sindhunata. (2019). Dilema Usaha Manusia Rasional Teori Kritis Sekolah Franfkurt Max Horkheimer & Theodor W. Ardono. PT Gramedia Pustaka Utama.

Wuryanta, A. E. W. (2018). KONSUMTIVISME DAN HEDONISME DALAM MEDIA MASSA Tinjauan Teori Kritis Sensualisme pada Majalah Pria Menurut Perspektif Kritis Herbert Marcuse dan Jean Braudillard.

http://lsfcogito.org/rasionalitas-teknologis-herbert-marcuse/ diakses pada 5 juli 2020

https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/15/133825479/homo-sapiens-ciri-ciri-persebaran-dan-penemuan?page=all diakses pada  2 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun