Mohon tunggu...
Dilla Hardina
Dilla Hardina Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pantas mendapatkan keajaibanmu🌻

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Menjadi Pustakawan yang Menawan

18 Juli 2020   18:37 Diperbarui: 18 Juli 2020   18:27 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana stereotip masyarakat terhadap profesi pustakawan di masa kini? Sejak dulu, pustakawan dianggap sebagai profesi yang sama sekali tidak keren. Kerjanya Cuma menjaga buku dan membersihkan rak-rak yang berdebu. 

Gambaran penampilan yang selama ini diingat oleh masyarakat adalah bahwa kebanyakan pustakawan itu berkacamata tebal, pandangannya seolah-olah selalu mengintai pemustaka, dan akan menegur pemustaka ketika mereka berisik. Yaa... kira-kira begitulah gambaran umumnya. Sangat buruk bukan?

Hal ini dikarenakan perpustakaan selama ini dijadikan tempat pembuangan untuk pegawai atau pejabat yang bermasalah. Alhasil, orang yang bekerja di perpustakaan ini tidak memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang perpustakaan. Bahkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki juga kurang.

Hasilnya? Bisa dilihat ketika pustakawan-pustakawan ini memberikan layanan kepada pemustaka. Semua dilakukan dengan setengah hati. Karena mereka merasa bekerja di perpustakaan adalah suatu hukuman yang harus mereka renungi. Begitulah kasus yang sering terjadi di perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.

Namun sekarang, prodi Ilmu Perpustakaan sudah menjamur di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tentunya, akan lebih banyak mencetak bibit-bibit pustakawan yang benar-benar berkompeten di bidangnya. Sehingga pemustaka dengan senang hati dan dengan kesadarannya sendiri akan berkunjung ke perpustakaan. 

Sebab, pelayanan yang dihasilkan sudah seperti yang diinginkan oleh pemustaka. Pemustaka puas, dan akan memberikan penilaian yang positif untuk perpustakaan.

Semua ini tak lepas dari kinerja pustakawan yang menawan. Apa itu pustakawan yang menawan? Apakah pustakawan yang hanya bermodal tampang saja? Oh, tentu tidak.

Pustakawan yang menawan adalah pustakawan yang bukan hanya menarik dalam berpenampilan, tetapi juga menerapkan etika profesi dalam memberi pelayan kepada pemustaka. Bukankah sewaktu kuliah sudah diajarkan etika profesi pustakawan? Nah, itu sangat berguna untuk diimplementasikan di dunia kerja kepustakawan.

Bukan itu saja. Seorang pustakawan dianggap menawan dengan pemikiran-pemikirannya. Bukankah Dian Sastrowardoyo pernah berkata bahwa, bagian tubuh paling seksi yang dimiliki oleh manusia adalah otak? Saya pikir pendapat itu sangat benar.

Seseorang akan terlihat sangat menarik apabila mempunyai pemikiran-pemikiran menakjubkan dan dapat menginspirasi banyak orang. Pustakawan yang menawan perlu menerapkan cara-cara ini. 

Ya, mungkin tidak mudah menjadi sosok inspiratif dan dikagumi banyak orang. Namun, apa salahnya belajar. Kita sebagai manusia harus terus belajar, baik dari literatur maupun dari pengalaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun