Mohon tunggu...
Dilla Hardina
Dilla Hardina Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pantas mendapatkan keajaibanmu🌻

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Pustakawan yang Ideal

9 Juli 2020   05:57 Diperbarui: 9 Juli 2020   05:49 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexel.com

Masih banyak orang yang menganggap bahwa literasi itu bukanlah hal yang penting.  Beberapa dari mereka bahkan termasuk orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan. 

Masih banyak orang yang belum mau membuka mata, hati dan telinganya tentang betapa penting suatu literasi diterapkan di lingkungan sekolah, termasuk di lingkungan Pak Deni bekerja. Bahkan, ada beberapa tenaga pendidik yang berpikir jika memajukan literasi itu urutan yang ke sekian---setelah kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional, katanya.

Padahal, literasi itu bukan hanya sekadar baca---tulis. Literasi bukan hanya sekadar melek huruf. Membaca sekadar mengeja. Menulis sekadar berkata-kata lewat pena. 

Tidak hanya seperti itu. Literasi adalah kemampuan mencari, menemukan dan memahami isi suatu bacaan yang kemudian memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Literasi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari seperti untuk membaca situasi, membaca peluang, dan membaca orang-orang.

Lantas, apa gunanya kemampuan ini? Tentu saja untuk membantu memecahkan segala persoalan atau permasalahan kita. Bila masalah dapat terselesaikan, hidup jadi lebih mudah. 

Namun, masih banyak orang yang gagal paham dengan makna literasi yang sesungguhnya ini. Mereka masih salah kaprah menganggap bahwa literasi itu bukan sesuatu yang harus di nomorsatukan. Miris, bukan?

Salah satu penerapan literasi bisa diajarkan di perpustakaan. Pak Deni merupakan cerminan pustakawan sekolah yang ideal. Beliau mampu mendekatkan siswa dengan buku---mendekatkan siswa dengan perpustakaan. 

Dalam menarik minat pemustaka untuk datang ke perpustakaan, Pak Deni menerapkan cara-cara yang kreatif. Ini membuktikan bahwa pustakawan yang satu ini merupakan pustakawan yang mampu berpikir open minded, mampu keluar dari zona nyaman dan gigih dalam meningkatkan mutu perpustakaan. 

Dalam mengelola perpustakaan, Pak Deni memiliki strategi-strategi cemerlang untuk meningkatkan literasi dan daya kunjung pemustaka di perpustakaan khatolik, diantaranya:

Bersikap Ramah kepada Siswa-Siswi

Pak Deni adalah orang yang sangat mudah akrab dengan siswa-siswi. Hal tersebut merupakan strategi beliau agar perpustakaan tidak hanya menjelma sebagai gudang buku. Beliau ingin agar perpustakaan dapat terus dikunjungi oleh siswa-siswi.  Untuk itu, beliau mencoba mengakrabkan diri dengan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun