Mohon tunggu...
Dilah Anggraini
Dilah Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010118 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Jurusan Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TB 1 - Pentingnya Kepemimpinan, Disiplin, Dan Manajemen Waktu Bagi Mahasiswa Beserta Perannya

25 September 2022   18:44 Diperbarui: 22 Oktober 2022   16:12 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar kepemimpinan, disiplin, dan manajemen waktu (Koleksi Pribadi)

Menurut Katz dan Kahn (dalam Watkin, 1992), berbagai definisi kepemimpinan dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar: “sebagai kelengkapan atribut atau status, sebagai karakter seseorang, dan sebagai kategori perilaku”. Definisi kepemimpinan sebagai atribut atau integritas jabatan atau status didefinisikan oleh Janda (dalam Yukl, 1989) dan lain-lain sebagai berikut: “Kepemimpinan adalah jenis hubungan kekuasaan tertentu yang dicirikan oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok lain memiliki hak untuk mendikte pola perilaku sehubungan dengan aktivitas mereka sebagai anggota kelompok.” Ini adalah kepemimpinan. Jenis hubungan kekuasaan tertentu, ditentukan oleh asumsi oleh anggota kelompok bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menentukan pola perilaku yang terkait dengan aktivitas mereka sebagai anggota kelompok. Konsep kepemimpinan sebagai karakter individu, sebagaimana dikemukakan oleh Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (2000). Terutama terkait dengan gelar pemimpin. Dengan kata lain, seorang pemimpin adalah agen perubahan, seseorang yang bertindak untuk mempengaruhi orang lain lebih dari mereka mempengaruhi diri mereka sendiri. Konsep kepemimpinan sebagai perilaku dikemukakan oleh Sweeney dan McFarlin (2002). Prosesnya terdiri dari menciptakan tujuan untuk masa depan dan memotivasi bawahan untuk mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan. Jadi kepemimpinan melibatkan serangkaian proses yang mempengaruhi orang. Proses ini bertujuan untuk memotivasi bawahan untuk menciptakan visi di masa depan dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan mereka. 

Mengenai tiga kategori pemahaman di atas, Watkins (1992) menyatakan bahwa “Kepemimpinan didefinisikan sebagai anggota kelompok yang berbeda secara positif dari anggota lain dalam perilaku, karakteristik pribadi, pemikiran, atau struktur kelompok.” Berdasarkan pemahaman ini, teori kepemimpinan pada dasarnya mempelajari individu-individu dengan ciri-ciri fisik, mental, dan status yang dipandang lebih unggul daripada orang lain dalam kelompok, dan bagaimana individu-individu ini adalah ilmu mempengaruhi individu lain untuk memungkinkan mereka bekerja menuju tujuan mereka.

Pendekatan Gaya (the Style Approach)

Tujuan dari teori gaya kepemimpinan adalah untuk mempelajari tindakan serta perlakuan pemimpin dalam mempengaruhi pengikut atau mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan. Lewin, Lippitt, dan White (Dunford, 1995) melakukan studi tentang tingkat keketatan kontrol pada tahun 1930-an dan menggunakan istilah untuk gaya kepemimpinan otokratis, demokratis, dan laissez-faire.

1. Kepemimpinan dengan pendekatan gaya otokratis

Mengacu pada praktik manajemen tinggi yang tidak melibatkan kebebasan dan partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan. Pemimpin bersifat otoriter, tidak mau mendelegasikan atau melepaskan otoritas, dan tidak menyukai keterlibatan anggota.

2. Kepemimpinan dengan pendekatan gaya demokratis

Mengacu pada ukuran kontrol yang longgar, tetapi pemimpin sangat aktif dalam memfasilitasi diskusi kelompok, keputusan kelompok, kebijakan, atau keputusan dibuat secara kolektif, dan komunikasi yang saling menguntungkan atau timbal balik, inisiatif dapat datang dari seorang pemimpin atau anggota.

3. Kepemimpinan dengan pendekatan gaya Laissez-faire

Baik menyerahkan atau membiarkan anggota mengambil keputusan, kepemimpinan adalah kunci dan ada sedikit manajemen dan pengawasan. Sehingga kesuksesan suatu organisasi ditentukan oleh individu atau perorangan

House dan Mitchell (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 2000) mengembangkan teori pass-goal. Menurut teori ini, para pemimpin harus meningkatkan jumlah dan variasi penghargaan yang tersedia bagi karyawan mereka dan berikan instruksi serta panduan yang menjelaskan cara memenangkan penghargaan. Oleh karena itu dapat dikenal kepemimpinan langsung yaitu yang dapat memberi arahan, kepemimpinan mendukung yaitu pemimpin memberi dukungan, dan kepemimpinan partisipatif yaitu pemimpin membuat keputusan atau meminta tindakan dan menggunakan masukan saran. Serta kepemimpinan orientasi kinerja yaitu pemimpin yang menuntut kinerja yang luar biasa, menetapkan tujuan yang menantang, berimprovisasi, dan menunjukkan kepercayaan diri.

Disiplin

Kata disiplin ini berasal dari kata latin yaitu “discipline”. Artinya “pendidikan atau pelatihan untuk pengembangan harkat, spiritualitas, dan kepribadian manusia”. Disiplin dinyatakan sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku seorang individu agar berpegang pada prinsip dan  aturan atau standar yang selalu berlaku. Saat ini, kata disiplin telah berkembang artinya dalam banyak hal. Contohnya, disiplin yang berarti mengikuti peraturan (hukum) atau pengawasan dan pengendalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun