Mohon tunggu...
Anisa Fadil
Anisa Fadil Mohon Tunggu... assistant research -

aku adalah raga, menulis adalah nyawanya, dan kamu adalah asanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Lelaki yang Bersemayam dalam Mimpi

12 November 2016   20:15 Diperbarui: 12 November 2016   20:21 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan telah berhenti detik ini

Awan merajuk, naik ke atas rimba

Sepoi angin kembali membelai-belai

Ombakpun menerjang, beradu dengan angin, menghasilkan dentuman

Kumaknai ke’aku’anku sebagai pesan

Atas tulisan-tulisan yang kau isyaratkan

Kuberi arti kerinduanku sebagai peringatan

Atas besarnya tekadmu tentang pertemuan

Wahai lelaki yang bersemayam dalam mimpi

Lepaskanlah lelahmu, seka peluhmu

Sejenak engkau perlu menerima yang telah berakhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun