Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Representasi di Balik Kejahatan Genosida Suku Indian di Teater Arena ISI Padangpanjang

16 Mei 2019   14:21 Diperbarui: 16 Mei 2019   14:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa Itu Lelaki Bermahkota Aneh??

Tiga hari yang lalu ketika saya pulang kampung kami menonton serial film keluarga berjudul  Little House on Praire. Film yang menayangkan perjalanan dengan keluarga menggunakan kendaraan berkuda. Di perjalanan badai salju datang  dengan curah yang sangat tinggi dan tebal, membuat perjalanan menjadi terhambat. Sang Ayah pun memutuskan untuk tinggal dirumah kosong sampai turun salju mulai berkurang. 2 hari pun berlalu tapi salju semakin tebal dan  pasokan bekal makanan sudah habis.  Ketiga anak perempuannya kelaparan. 

Kemudian Ayahpun melakukan perburuan di  hutan yang sudah ditutupi salju. Dinginnya hutan tidak menurunkan tekad sang ayah untuk berburu. Sampai akhirnya ayahpun mendapat satu ekor rusa yang besar dan dia pun menggendong rusa dengan susah payah. Dari belakang pohon terdapat sosok laki-laki yang bermahkota bulu-bulu serta  baju tebal  dari bulu beruang.  Lelaki itu memandang dari kejauahan sampai akhirnya Ayah jatuh dan tak sadarkan diri karena kelelahan.

Di  penginapan ibu dan anak-anak mulai risau karena ayah mereka belum juga kembali dari berburu. Kemudian malamnya datang sosok pemuda dengan pakaian coboy minta tolong untuk menumpang karena dia dalam keadaan sakit. Hanya teh panas yang bisa diberikan kepada tamu tersebut. selang beberapa waktu Ayah datang dan digandeng oleh lelaki yang bermahkota bulu besar tersebut untuk  diistirahatkan dalam rumahnya. Setelah lelaki itu membantu dia diserang tembak oleh tamu  Hai Si Kuda kau harus mati disini ucap tamu. Dari cuplikan film diatas saya mulai berpikir kenapa lelaki berkulit putih itu ingin membunuh orang yang bermahkota bulu tersebut. padahal niat bermahkota itu baik,  tanda tanya pun muncul dikepala saya.

Dia Adalah orang Suku Asli Amerika

Boombastis.com
Boombastis.com
Akhirnya saya mendapat jawabannya tanggal 6 Februari 2018 setelah menonton  pertunjukan Orang-Orang Biadab karya Christopher Hampton. Pertunjukan 1 jam 30 menit memberikan pemahaman kepada saya bahwa pembunuhan atau kejahatan genosida kepada suku India demi kepentingan pribadi yang dilakukan oleh orang-orang asing. Terdiri dari tokoh West, Ny. West, Crawshaw, Carlos , Penyelidik Pereira, Jenderal , Jaksa Agung, Mayor Briggs dan Lidah Amerika. 

Setiap tokoh mempunyai karakter dan emosi yang berbeda-beda.  Tokoh utama dalam naskah ini ialah mahasiswa teruji yang memerankan  tokoh West, yang muncul di dua latar tempat dan suasana yang berbeda. Tokoh West merupakan orang Inggris yang melakukan penanaman modal asing di daerah Amerika. Keberhasilan West di Amerika membuatnya  menetap dengan istrinya di Amerika. West juga seorang ahi Antropologi. 

Bersama kawannya Crashaw yang juga menggeluti penelitian antropologi  untuk tesisnya naskah Orang-Orang Biadab karya Christoper Hampton ini terdiri dari 22 adegan namun dalam garapan sutradara Edi Suisno beberapa adegan di potong dan konsep yang dihadirkan sesuai dengan gaya dan pemikiran sutradara. Dalam naskah ini menceritakan cerita flashback dan dalam pertunjukan menghadirkan 4 peristiwa dan latar yang dalam satu panggung. Begitupun dengan peristiwa yang dialami oleh toko West  yang alurnya maju mundur. 

Tokoh West dan  keluarganya yang hidup tenang langsung kaget karena kedatangan 3 orang penyusup dengan menyodorkan pistol kepada West. Karena ketakutan West pasrah dan ditahan langsung ke penginapan orang Gerilya. Penyekapan ini berlangsung selama satu bulan. Alasan Carlos yang merupakan pimpinan dari penyusupan ialah untuk mengabulkan permintaanya untuk mengahancurkan imperialisme Amerika dengan kediktatoran militer kemudian karena kebencian Carlos kepada orang-orang asing yang berkuasa pada negaranya.

Kemudian adegan tersebut Fade Out  dan menceritakan tentang diskusi antara dua tokoh dalam sebuah kantor yang diperankan oleh tokoh Penyidik dan Pereira. Penyidik melakukan perekaman dengan Pereira yang pernah melakukan pembunuhan kepada orang Indian dengan kawanannya. Pembunuhan itu dilakukan dengan kejam dan tidak bermoral.  Supaya mereka bisa menguasai tanah dan dengan paksa memerintahkan para Indian untuk pergi dari daerah kekuasannya.  

Setelah adegan tersebut kembali ke  adegan West dan Carlos dalam ruang penyekapan dan tanpa jendela yang kumal. West pun mengetahui bahwa Carlos sangat membenci orang-orang dari negara lain yang menumpang hidup an berkuasa di negri kelahirannya, baik itu orang Amerika, Inggris dan Portugis dan terjadilah percakapan pengalaman antara orang Carlos dengan West. Kedekatan Carlos dan West tidak akan merubah takdir kematian West yang ditembak Carlos. Karena Carlos adalah orang gerilya yang paham dengan kondisi. Kebencian Carlos kepada orang-orang yang membuat rakyat pribumi kelaparan menjadinya lelaki yang brutal dan menembak West 3 kali tembakan akhirnya West tergeletak tak berdaya di lantai dengan tangan yang dibelenggu. Matinya West tidak akan merubah niat dan tekad orang Eropa untuk menguasai Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun