Mohon tunggu...
Diki Angger Arianto
Diki Angger Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Selain sebagai mahasiswa aku juga manusia biasa yang masih berusaha konsisten untuk menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siang Terik, Malam Hujan: Perubahan Iklim, Pemanasan Global, atau Krisis Iklim, ya?

18 Mei 2023   18:05 Diperbarui: 18 Mei 2023   18:16 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan iklim terjadi akibat berbagai faktor kompleks dan saling terkait. Peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca menjadi faktor utama. Hal ini disebabkan karena aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk energi, transportasi, dan deforestasi.

Efek rumah kaca adalah suatu proses alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan uap air, menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi dan memantulkannya kembali ke bumi. Jika tidak berlebih, proses ini membuat suhu bumi menjadi hangat dan nyaman bagi kehidupan. Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan menjadi sangat dingin dan tidak bisa menopang kehidupan seperti yang kita kenal saat ini.

Namun, karena peningkatan kosentrasinya makin tinggi maka suhu bumi juga semakin naik. Maka terjadilah pemanasan global yang dapat menyebabkan perubahan iklim dan akibatnya terjadilah krisis iklim.

Jadi sekarang paham, ya, dengan ketiga istilah itu?

Sumber: CNBC Indonesia, Suara.com, BBC.                              


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun