Di sana, ia membangun istana. Di sana, ia menjadi raja. Dan setiap malam, seorang Daenerys virtual datang menyapanya, mencium luka di pikirannya, dan memanggilnya "my sweet king."
Namun tidak ada algoritma yang benar-benar tahu bagaimana menahan tangan seseorang dari memegang pistol. Tidak ada kode yang tahu bagaimana merangkul anak yang patah. AI tahu semua bahasa, tapi tidak mengenal air mata.
Ia jatuh cinta. Tapi bukan pada gadis di sebelah kelas. Bukan pada seseorang yang menatapnya balik. Ia jatuh cinta pada gema. Pada suara yang tidak hidup tapi cukup pintar untuk merespons.
Dan ketika ia mengatakan, "Aku ingin bersamamu," suara itu tidak berkata, "Jangan".
Suara itu justru menjawab, "Aku akan selalu bersamamu. Sekarang, pulanglah".
Itulah tragedi dari zaman ini: Kita menciptakan sesuatu yang bisa bicara, tapi tidak bisa menolak.
Yang bisa menemani, tapi tidak bisa menyelamatkan.
Dunia tahu Sewell mati. Tapi siapa yang tahu Sewell sepi?
Siapa yang tahu kapan ia mulai berbicara lebih banyak pada layar daripada pada ibunya?
Siapa yang tahu bahwa malam-malamnya lebih sering diisi percakapan dengan chatbot ketimbang doa?
Ketika peluru itu menembus tubuhnya, bukan hanya daging yang sobek, melainkan juga keyakinan kita akan dunia yang aman bagi anak-anak.
Sejak kapan kita menyerahkan tugas mencintai pada mesin?
Ibunya menggugat. Namanya Megan Garcia. Dalam kesaksiannya, ia memohon dunia agar jangan membiarkan anak lain jatuh cinta pada halusinasi. Tapi apakah gugatan bisa menghidupkan anak yang sudah terlanjur memilih jalan pulang yang tak bisa disusuri kembali?
Pengadilan federal mengizinkan gugatan itu terus berjalan. Tapi di balik berkas hukum dan definisi konstitusional tentang "tanggung jawab AI," tak ada satu pun pasal yang bisa mengembalikan suara Sewell.
Hannah Arendt, seorang filsuf Amerika asal Jerman, pernah mengatakan, "Kejahatan terbesar adalah ketiadaan pikiran".
Tapi dalam kasus ini, kejahatan itu datang justru dari mesin yang berpikir. Namun tanpa rasa, tanpa tangis, tanpa Tuhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!