Mohon tunggu...
Dikdik Sadikin
Dikdik Sadikin Mohon Tunggu... Akuntan yang Penulis

Dikdik Sadikin. Kelahiran Jakarta, berdomisili di Bogor, memiliki karir di birokrasi selama sekitar 38 tahun. Menulis menjadi salah satu hobby mengisi waktu luang, selain menggambar karikatur. Sejak SMP (1977), Dikdik sudah menulis dan dimuat pertama di majalah Kawanku. Beberapa cerpen fiksi dan tulisan opininya pernah dimuat di beberapa antologi cerpen, juga di media massa, antara lain tabloid Kontan dan Kompas. Dikdik Sadikin juga pernah menjadi pemimpin redaksi dan pemimpin umum pada majalah Warta Pengawasan pada periode 1999 s.d. 2002. Sebagai penulis, Dikdik juga tergabung sebagai anggota Satupena DKI. Latar belakang pendidikan suami dari Leika Mutiara Jamilah ini adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (lulus 1994) dan Magister Administrasi Publik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (lulus 2006).

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perjalanan di Bawah Langit Qatar Airways

23 Maret 2025   06:33 Diperbarui: 23 Maret 2025   06:33 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelajahi dunia. (Ilustrasi: Image Creator Microsoft Bing)

Cape Town, Afrika Selatan (Desember 2021): Kunjungan Keluarga

Petualangan itu berlanjut ke Cape Town, Afrika Selatan, pada Desember 2021. Kali ini, aku pergi untuk mengunjungi seorang kerabat yang tinggal di sana. 

Matahari terbit di Table Mountain menyapu lekuk-lekuk tebing granit yang berusia jutaan tahun. Aku berdiri di pinggir pantai Camps Bay, angin dingin dari Samudera Atlantik berdesir di telinga, sementara di kejauhan aku melihat sekumpulan anjing laut yang berjemur di bebatuan.

Afrika Selatan mencatat 10,2 juta kunjungan wisatawan internasional pada 2019, dan Cape Town menjadi destinasi utama karena keindahan alamnya yang dramatis. 

Malam itu aku mencicipi bobotie, hidangan daging yang dibumbui kari dan telur, sembari ditemani segelas anggur merah dari perkebunan Stellenbosch. Cape Town adalah tarian antara alam liar dan keanggunan.

Maladewa (Mei 2022) -- Bulan Madu Kedua

Namun, mungkin yang paling membekas adalah perjalanan ke Maladewa pada Mei 2022, sebagai bulan madu kedua setelah sekian tahun menikah. Qatar Airways membawaku ke surga kecil di tengah Samudera Hindia ini. Bangunan vila terapung di atas air sebening kristal, perahu-perahu kecil yang berlalu-lalang di bawah bayangan pohon kelapa.

Aku terbangun saat fajar, melangkah ke balkon dan melihat matahari terbit dari cakrawala. Sarapan berupa mas huni, campuran ikan tuna, kelapa, dan cabai, menjadi pelengkap pagi di antara suara ombak yang lembut. 

Maladewa mencatat 1,7 juta kunjungan wisatawan internasional pada 2022, dan hampir 70% dari total kunjungan berasal dari wisatawan yang mencari ketenangan dan liburan privat.

Setiap perjalanan punya jejaknya sendiri. Di Paris, aku menemukan romansa yang tak lekang waktu. Di Tokyo, aku belajar tentang ketertiban di tengah hiruk-pikuk. Di Doha, aku menemukan misteri dan kekayaan budaya. Di Cape Town, aku menemukan keberanian di tengah ketidakpastian. Dan di Maladewa, aku menemukan ketenangan dalam kesederhanaan.

Mungkin itulah yang ditawarkan Qatar Airways: bukan sekadar perjalanan dari satu bandara ke bandara lain, tapi pengalaman untuk menyelami kehidupan di tiap sudut dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun