Paris, Prancis (Juli 2018): Liburan Musim Panas
Dari Doha, aku melangkah ke Paris, ibu kota cahaya yang tidak pernah tidur, pada Juli 2018. Kali ini bukan untuk pekerjaan, melainkan untuk liburan musim panas. Menyusuri tepian Sungai Seine di musim panas, aku melihat bayangan Menara Eiffel yang berdiri tegar di kejauhan.
Aku duduk di sebuah kafe kecil di kawasan Montmartre. Menyeruput secangkir caf au lait dan sepotong croissant yang renyah.Â
Paris, dengan segala keangkuhannya, tetap menyimpan kelembutan di balik senyum pelayan kafe yang menyapa dalam bahasa Prancis yang terdengar indah, bak musik mengalun.
Prancis adalah negara dengan jumlah wisatawan internasional terbesar di dunia, mencatat 89,4 juta kunjungan wisatawan pada 2018. Louvre tetap menjadi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia dengan 9,6 juta pengunjung dalam setahun. Di tengah keramaian itu, aku belajar menemukan ketenangan dalam hiruk-pikuk.
Tokyo, Jepang (Maret 2023):Â Konferensi Global Teknologi
Qatar Airways pernah juga membawaku ke Timur Jauh: Tokyo. Aku menghadiri Konferensi Global Teknologi di bulan Maret 2023, tepat saat bunga sakura mulai mekar. Di sinilah disiplin dan keindahan bertemu.Â
Aku tersesat di antara keramaian Shibuya Crossing, lampu-lampu neon yang berkedip seperti panggilan dari masa depan.
Jepang adalah negara yang menyeimbangkan tradisi dan modernitas. Aku mencicipi semangkuk ramen tonkotsu yang kuahnya kental dan beraroma tajam, lalu menutup malam di bawah kelopak bunga sakura yang berguguran di Ueno Park.Â
Jepang mencatat jumlah wisatawan internasional sebesar 31,88 juta pada 2019, dan Tokyo menjadi destinasi utama dengan 14 juta wisatawan dalam setahun.
Di balik keindahan itu, Jepang memiliki ketepatan waktu yang luar biasa. Qatar Airways, dengan rute Doha-Tokyo, mencatat tingkat ketepatan waktu hingga 89% --- salah satu yang tertinggi di dunia.